Bogor, KPonline- “Pada Kamis yang lalu, 19 November 2020, ada pertemuan antara pihak PUK SPL-FSPMI PT. Tonggak Ampuh dengan pihak Management PT. Tonggak Ampuh. Pertemuan tersebut ternyata membahas tentang rencana pihak perusahaan dalam melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) secara bertahap buruh-buruh yang bekerja di PT. Tonggak Ampuh,” ujar Masruri, Ketua PUK SPL-FSPMI PT. Tonggak Ampuh kepada Media Perdjoeangan.
Hal-hal tersebut dijelaskan oleh Masruri pada saat konsolidasi PUK SPL-FSPMI PT. Tonggak Ampuh, dengan PC SPL-FSPMI Bogor dan Konsulat Cabang FSPMI Bogor di Aula Kantor Pemerintahan Desa Gunung Putri, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor. Acara konsolidasi yang digelar pada Minggu 22 November 2020 tersebut, juga dihadiri oleh Damanhuri, Kepala Desa Gunung Putri, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor.
Kehadiran Damanhuri sebagai perwakilan Pemerintahan Desa Gunung Putri, sebagai pihak penengah dalam permasalahan hubungan industrial. Berdasarkan keterangan dari buruh-buruh PT. Tonggak Ampuh yang juga warga Desa Gunung Putri, Damanhuri sangat prihatin atas rencana pihak Management PT. Tonggak Ampuh yang akan mem-PHK buruh-buruhnya. Belum ada komentar dan konfirmasi resmi dari Damanhuri, selaku Kepala Desa Gunung Putri. (RDW)
