Rapim FSPMI, Prabowo Sampaikan Filosofi Pendekar di Garuda Yaksa

Hambalang, KPonline – Rapat Pimpinan Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (Rapim FSPMI) 2019 hari kedua (7/2) ada hal yang istimewa. Capres nomor 02 Prabowo Subianto berkenan memberikan pembekalan kepada peserta yang hadir di Padepokan Garuda Yaksa, Bukit Hambalang, Bogor, Jawa Barat tempat berlangsungnya Rapim kali ini sekaligus kediaman Prabowo. Pembekalan yang sekiranya dijadwalkan pukul 09.00 pagi diundur menjadi pukul 14.00 karena padatnya agenda Prabowo hari ini.

Bacaan Lainnya

“Terima kasih saudara saudara (peserta Rapim FSPMI) telah berkorban datang ke tempat nun jauh ini di atas bukit. Di belakang kita ini adalah Bukit Hambalang. Kampungnya namanya Cigombong, Desa Bojong Koneng.” kata Prabowo mengawali kisahnya.

Diceritakan Prabowo, kediamannya adalah padepokan yang dibangunnya selama 12 tahun. Dulu, kata sosok yang juga Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) ini, tidak ada yang mau naik ke atas bukit tempatnya tinggal.

“Jadi saya katakan, kalau ada yang mau cari saya dan dia mau naik ke tempat ini, berarti dia sungguh sungguh adalah sahabat saya. Orang kalau tanya mau cari Pak Prabowo di Bukit Hambalang, dengarnya saja sudah malas datang.” ucap dia.

Dikatakan Prabowo, dirinya sejak kecil dididik jadi pendekar. “Apa itu pendekar? Pendekar itu harus bisa membela dirinya, harus bisa juga membela keluarganya, lingkungannya, dan kemudian dia harus membela kampungnya, dan selanjutnya membela daerahnya, bangsa dan rakyatnya. Itu nilai yang ditanamkan, itu yang saya bawa,” jelasnya.

“Juga saya diajarkan, seorang pendekar kalau sudah istilahnya meninggalkan kegiatan duniawi sehari hari, dia harus naik gunung. Ini ajaran yang saya terima. Saya masuk tentara usia 18 tahun. Saat saya keluar dari tentara, saya waktu itu merasa, oh saatnya saya naik ke gunung,” sambung Prabowo berkisah.

Karena alasan itulah Prabowo kemudian membangun padepokan di Bukit Hambalang. Padepokan itu diberinya nama Garuda Yaksa. Katanya di tempat itu dia mendidik dan mengajar anak-anak muda. Menyiapkan generasi penerus masa depan untuk mewujudkan cita cita pendiri bangsa menjadikan negara yang rakyatnya aman, adil dan makmur.

“Biasanya di daerah sini, tiap saat ada yang kita didik. Sekarang mungkin lagi kosong. Hampir tiap bulan 300 sampai 500 pemuda-pemudi kita didik di sini. Makanya ini saya namakan Padepokan Garuda Yaksa. Perjuangan menimba ilmu, menyiapkan generasi masa depan, artinya di sinilah roh nilai nilai bangsa kita. Kita tanamkan nilai budaya, nilai yang diajarkan nenek moyang kita,” ucap Prabowo.

Filosofi ini disampaikan dihadapan peserta Rapim FSPMI dari seluruh perwakilan wilayah di Indonesia. Apa yang ditanamkan Prabowo ini setidaknya sejalan dengan apa yang dicita citakan dan dialami oleh FSPMI, perjuangan buruh untuk mendapatkan kesejahteraan dan penghidupan yang layak penuh dengan liku dan tantangan. Mempertegas bahwa buruh FSPMI adalah buruh yang pantang menyerah, buruh yang lahir sebagai gen perlawanan. Halang dan rintangan adalah sesuatu yang harus dihadapi dan dilewati.

Semangat dan pesan moral ini yang sedang ditegaskan kepada seluruh peserta Rapim FSPMI 2019, dipilihnya Padepokan Garuda Yaksa untuk mengingatkan semangat pantang menyerah penuh liku dalam menjalankan roda organisasi. Menjadi para petarung hebat di medan perjuangan kaum buruh.

(Jim).

Pos terkait