Bogor, KPonline, – Ada salah satu point penting yang sangat disoroti pada Rapat Rutin Garda Metal Bogor yang dilaksanakan pada 20 Oktober 2019 di lapangan PT. Honoris Industry. Selain menyoroti masalah keaktifan anggota Garda Metal Bogor dalam setiap kegiatan ataupun agenda yang sudah ditetapkan oleh organisasi, Panglima Koordinator Daerah Garda Metal Bogor Ananto Prasetya juga mengingatkan betapa pentingnya kehadiran anggota Garda Metal didalam setiap agenda organisasi ataupun aksi-aksi yang dilaksanakan oleh FSPMI-KSPI.
“Alhamdulillah, pada Rapat Rutin Garda Metal Bogor kali ini hadir 122 orang, dari 800-an jumlah keseluruhan anggota Garda Metal Bogor yang tersebar di 4 area. Saya sudah sering kali mengingatkan kawan-kawan anggota Garda Metal Bogor, agar supaya terus melatih militansi mereka. Minimal hadir pada saat Rapat Rutin Garda Metal Bogor. Kalau Rapat Rutin saja sudah malas dan enggan untuk hadir, apalagi kalau aksi. Dan memang kebanyakan dari mereka yang tidak hadir, dikarenakan faktor kepentingan keluarga. Dan untuk hal itu, kami dari Pengurus Garda Metal Bogor maklum juga” tutur Ananto Prasetya kepada awak Media Perdjoeangan Bogor.
Mulyana sebagai Ketua Divisi Aksi Garda Metal Bogor juga menyinggung, bahwa agenda Rapat Rutin 2 bulanan Garda Metal Bogor harus tetap ada. “Jadikanlah agenda Rapat Rutin 2 bulanan ini sebagai kegiatan rutin kita. Meskipun yang hadir hanya sampai 10 orang. Tapi masa iya, Rapat Rutin Garda Metal yang hadir cuma 10 orang” ujar Mulyana didepan 122 orang anggota Garda Metal Bogor yang hadir dalam Rapat Rutin 2 bulanan ini.
“Karena dalam agenda Rapat Rutin ini selain kita bisa bersilaturahmi antar sesama anggota, kita juga bisa saling berbagi ilmu, pengalaman dan penguatan moral, memberikan kritik dan saran, dan juga membangun komunikasi yang baik antara anggota dengan pengurus, korlap dan sesama anggota Garda Metal lintas kawasan” lanjutnya.
Berdasrkan laporan dari masing- masing Koordinator Area Garda Metal, seluruh anggota Garda Metal Bogor berjumlah sekitar 860 orang, namun yang hadir hanya sekitar 20 % saja. Dan itu tidak dapat dipungkiri, karena seiring berjalannya waktu dan berjalannya proses seleksi alam. (Suryadi/Editor: RDW)
