Purwakarta, KPonline – Buruh sejatinya menjadi motor penggerak perekonomian negara serta menjadi aktor penting dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi, namun hingga saat ini belum sepenuhnya menikmati hasil dari pertumbuhan itu. Jaminan Sosial belum sepenuhnya didapat, upah murah dan sistem kerja yang fleksibel masih saja terjadi.
Oleh karena itu, Media Perdjoeangan hadir. Dan saat ini Media Perdjoeangan merupakan pilar dari organisasi Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI). Latar belakang pendiriannya pun didasarkan atas pemikiran, karena selama ini tidak ada media di tingkat nasional yang secara khusus memberitakan tuntutan dan perjuangan kaum buruh Indonesia.
Kemudian, pepatah mengatakan mau tidak mau hidup harus terus berlanjut, dan pepatah itu pun berlaku di Media Perdjoeangan Purwakarta. Dimana, gerakan tidak boleh berhenti dengan menghadirkan regenerasi.
Selanjutnya, regenerasi dihadirkan lewat Rapat Kerja Daerah Khusus (Rakerdasus) Media Perdjoeangan Purwakarta. Alhasil, struktur kepengurusan baru lahir di Media Perdjoeangan Purwakarta untuk menjalankan kerja-kerja atau tugas-tugas Organisasi (FSPMI) melalui Media.
“Perlawanan Yang Hebat Didukung Media Yang Kuat” menjadi tema yang diusung dalam Rakerdasus tersebut. Dan agenda tersebut pun berlangsung di Kantor Konsulat Cabang FSPMI Purwakarta. Sabtu, (17/9/2022).
“Media dalam suatu pergerakan sangat penting peranannya,” kata Wahyu Hidayat Ketua Exco Partai Buruh Kabupaten Purwakarta di Rakerdasus itu.
Wahyu yang juga ketua Pimpinan Cabang SPAMK-FSPMI Purwakarta menambahkan bahwa kita harus meyakini bahwa pesan perjuangan kita di organisasi (FSPMI) yang selalu menyuarakan tentang hidup layak dan sejahtera harus tersampaikan secara maksimal ke masyarakat lewat media.
“Setiap kata yang kita tuliskan bisa menjadi sejarah. Kedepan, perbanyak pelatihan pelatihan,” sambungnya.
Senada dengan hal yang sama, Fuad BM sebagai ketua Konsulat Cabang FSPMI, men-support atau memberikan dukungan penuh kepada Media Perdjoeangan Purwakarta.
“Tim Media Perdjoeangan Purwakarta harus lebih cerdas dari pada anggota FSPMI lainnya,” imbuh Fuad BM.
“Cerdas dalam melawan kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada rakyat, terutama kelas pekerja atau kaum buruh melalui kerja-kerja media,” lanjut Fuad BM saat memberikan sambutan di Agenda tersebut.
Fuad pun menandaskan untuk jangan pernah takut dalam melaksanakan tugas-tugas media. Terlebih dalam mem-follow up hal-hal yang merugikan kelas pekerja atau kaum buruh.
“Kedepannya media bisa mengadakan suatu agenda yang bisa melibatkan semua pihak. Baik itu instansi pemerintahan maupun masyarakat pada umumnya,” pungkas Fuad.
“Sehingga, bisa lebih memperkuat dan membangun gerakan organisasi (FSPMI) dan Partai Buruh,” tutupnya.
