Puluhan Zombi Berkeliaran di Pusat Kota. Ini yang Bisa Anda Lakukan Untuk Membebaskan Mereka.

Puluhan Zombi Berkeliaran di Pusat Kota. Ini yang Bisa Anda Lakukan Untuk Membebaskan Mereka.

Jakarta, KPonline – Sudah pernah melihat zombi berjalan-jalan di pusat kota?

Lihatlah mereka di depan Istana Merdeka, Jakarta, selama beberapa hari ini. Mereka akan terus berjalan-jalan disana hingga akhir pekan, dan belum tahu kapan akan berakhir.

Zombie-zombie ini sebelumya telah menempuh perjalanan dengan jalan kaki sejauh 160 Km, dari Bandung ke Jakarta, selama 8 hari perjalanan.

Tidak perlu membayangkan hal-hal seram tentang zombi yang kita tahu dari tayangan-tayangan media. Zombi-zombi ini tidak menyeramkan, tidak juga berbau busuk atau bahkan akan memburu kita menjadi zombie-zombi baru.

Zombi di depan Istana Merdeka adalah para pekerja Awak Mobil Tangki (AMT) Pertamina dari 10 Depot di Indonesia; Lampung, Merak, Jakarta, Padalarang, Ujung Berung, Tasik, Surabaya, Banyuwangi, Tegal, Makassar.

Zombi ini adalah perwakilan dari 1095 Awak Mobil Tangki Pertamina yang telah di PHK secara sepihak secara bergelombang semenjak bulan November 2016.

Para zombi adalah para pekerja Awak Mobil Tangki (AMT) Pertamina dari 10 Depot di Indonesia; Lampung, Merak, Jakarta, Padalarang, Ujung Berung, Tasik, Surabaya, Banyuwangi, Tegal, Makassar. (Foto: KPonline/Kahar)

Mereka bukan sedang menyamar, atau bermain peran sebagai badut untuk menghibur anak-anak. Zombi-zombi tersebut mengajak kita untuk membuktikan bahwa ada pekerja yang diperlakukan tidak lebih baik dari zombi. Hidup dengan ancaman kematian yang begitu nyata didepan mata. Bekerja tanpa jaminan kesehatan dan keselamatan kerja, dan bernasib tidak lebih baik dari mesin-mesin kendaraan yang mereka jaga hidupnya.

Zombi AMT yang berjalan-jalan di depan Istana Merdeka adalah korban kesewenang-wenangan perusahaan. Mereka sedang protes atas kondisi kerja yang diberlakukan perusahaan tanpa mengindahkan peraturan yang ada di negerinya.

Bekerja dalam waktu panjang diluar ketentuan, tanpa hak cuti, jaminan kesehatan tidak berlaku, upah rendah, bahkan pemutusan hubungan kerja tanpa diberi hak yang layak. Saat terjadi kecelakaan, mereka diperlakukan tidak lebih baik dari kucing yang terlindas oleh pengendara yang beriman.

Zombi-Zombi AMT meminta kita untuk membebaskan mereka dari ke-zombi-annya. Mereka hanya ingin mengembalikan hidup selayaknya kita yang bisa beristirahat setelah kerja panjang. Mereka hanya ingin bekerja dengan bayaran upah yang dapat membiayai perkembangan diri dan keluarganya, seperti juga kita. Mereka hanya perlu diperlakukan layak oleh perusahaan seperti kita juga butuh diperlakukan manusiawi oleh siapapun.

Para Zombi sempat berjalan kaki dari Bandung – Jakarta selama 8 hari untuk menyuarakan tuntutannya.

Kita bisa membantu Zombi AMT kembali menjadi manusia. Karena sebenarnya PT Pertamina Petra Niaga dan induk perusahaannya PT Pertamina Tbk sanggup untuk memanusiakan kembali Zombie AMT. Sepanjang 2016 Pertamina cetak laba bersih Rp.42 Triliyun Rupiah (Kompas, 16 Maret 2017). Belum lagi keuntungan dari memenangkan tender-tender baik di dalam negeri maupun luar negeri.

Kita bisa bantu Zombie AMT dengan bersama-sama bersuara :

1. Batalkan pemutusan hubungan (PHK) sepihak terhadap 1095 orang AMT dan angkat seluruh kru awak mobil tangki (AMT).

2. Hapus sistem kerja kontrak dan outsourcing

3. Berlakukan 8 jam kerja, hapus sistem performansi dan bayarkan upah lembur.

4. Bayarkan iuaran BPJS Kesehatan kru AMT agar tidak ditolak rumah sakit

5. Bayarkan pesangon dan upah proses ke semua pensiunan kru AMT termasuk CS dan kerani

6. Berikan hak cuti tahunan kepada seluruh kru AMT

7. Bayarkan seluruh biaya kecelakaan yang ditanggung kru AMT

Tulisan di atas adalah isi petisi online yang dibuat Budi Wardoyo untuk mendukung perjuangan buruh AMT Pertamina di chage.org. Petisi ditujukan kepada Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Menteri Ketenagakerjaan, Menteri BUMN, Menteri ESDM, Direktur Utama PT Pertamina Tbk, Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, dan PT Elnusa Petrofin.

Anda bisa memberikan dukungan dengan menandatangani petisi online di sini: change.org.