Morowali, KPonline – PUK SPL FSPMI PT TSI melakukan berunding bersama salah satu pimpinan perusahaan PT TSI pada Rabu (28/9/2022) terkait salah satu anggota dari Serikat pekerjaan Logam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (SPL FSPMI) yang mempertanyakan status karyawan yang sudah 3 tahun lebih bekerja belum mendapatkan ujian skill/ujian penunjangan keterampilan bekerja.
Karyawan tersebut belum pernah merasakan ikut ujian, bahkan sudah pernah dijanjikan oleh foreman China untuk ikut ujian.
Namun kenyataannya setelah 3 tahun masa kerja dan sudah masuk dalam daftar nama untuk mengikuti ujian skill akan tetapi setelah keluar pemberitahuan nama nama yang ikut ujian, salah satu anggota kami tidak terdaftar namanya untuk ikut ujian.
Setelah dilakukan komplain oleh serikat pekerja salah satu pimpinan perusahaan mengatakan bahwa ia akan menyelidiki dan menanyakan kepada supervisor China.
“Kami akan segera selidiki dan tanyakan kepada supervisor china,” kata salah satu pimpinan yang tidak disebutkan namanya.
Namun justru muncul isu bahwa yang sudah mendapatkan sertifikat simper gass, informasinya mereka saat ini belum mendapatkan tunjangan skill.
Pihak perusahaan dalam hal ini Andro, akan menjadwalkan ulang ketika sudah mendapatkan hasil dari berunding. Perundingan yang dilakukan pada Rabu (28/9/2022) di Ruangan 107 GA PT.TSI antara lain Davinto Andrew Putra S bersama Staff Indisipliner dan perwakilan serikat pekerja SPL FSPMI PT.TSI diantaranya Muhamad Arabi Seniman, Haerudin Edi dan Syukmin Syah.
“Rata-rata karyawan yang bekerja di Departemen Power Plant PT TSI sudah banyak diberikan Skill ini merupakan dorongan dari komunikasi Serikat Pekerja Logam FSPMI PT TSI bersama Manager Departemen Power Plant,” kata perwakilan Serikat Pekerja Muhamad Arabi.
Setelah dilakukan Bipartit pihak HR akan memanggil memanggil pihak terkait dan memberikan keterangan terkait penundaan pemberian tunjangan skill kepada anggota SPL FSPMI.
“Bukan hanya terkait tunjangan skill kami juga menyuarakan kenaikan upah tahun 2023 sebesar 10-13% yang diakibatkan oleh kenaikan harga BBM dan tingkat inflasi ditambah naiknya sewa kamar kos di Bumi Tepe Asa Morowali,” ungkap Arabi.
Bipartit merupakan metode untuk penyelesaian permasalahan dilingkungan para pekerja maka dari itu berserikat lah agar kita bermartabat.
Penulis : Arabi
Editor : Yanto
Photo : Arabi