PUK SPAMK-FSPMI PT. Toyoda Gosei Safety Systems Indonesia Menjadi Bagian Momen Bersejarah Reuni Akbar 212

Jakarta, KPonline – Reuni Akbar 212 yang digelar di Monumen Nasional (Monas) Jakarta, diperkirakan dihadiri sekitar 10 juta orang. Tidak hanya dihadiri oleh kaum muslimin saja, pemimpin antar lintas agama pun juga turut serta dalam acara yang dilaksanakan sejak Sabtu 1 Desember hingga 2 Desember 2018.

Dari berbagai daerah di Indonesia, mereka berbondong-bondong menuju kawasan Monas dengan menggunakan berbagai alat transportasi, baik itu transportasi darat, laut maupun udara. Tidak sedikit pula yang menggunakan kendaraan pribadi, secara perorangan, bersama keluarga ataupun berkelompok.

Bacaan Lainnya

 

Seperti yang dilakukan oleh buruh dari PUK SPAMK-FSPMI PT. Toyoda Gosei Safety Systems Indonesia. Bersama-sama dengan masyarakat Bogor lainnya, mereka menggunakan transportasi moda Commuter Line untuk menjangkau tujuan.

Stasiun Bogor dan Stasiun Bojong Gede menjadi 2 titik kumpul kawan-kawan buruh PUK SPAMK-FSPMI PT. Toyoda Gosei Safety Systems Indonesia untuk turut serta ambil bagian dalam momen bersejarah ini.

Seperti yang diungkapkan oleh Muhammad Idris, selaku Ketua Bidang Advokasi PUK SPAMK-FSPMI PT. Toyoda Gosei Safety Systems Indonesia. Bahwa apa yang dilakukan oleh kawan-kawan buruh FSPMI Bogor ini, merupakan bentuk solidaritas nyata terhadap ummat muslim di Indonesia.

“Aksi Bela Islam yang lalu, ternyata mengandung hikmah yang berkelanjutan. Bisa kita lihat diseputaran kawasan Monas ini, ada jutaaan orang yang ingin mengungkapkan keprihatinan mereka atas apa yang sedang terjadi di negeri ini,” ungkap laki-laki yang kesehariannya bekerja sebagai buruh pabrik di Bogor.

Tidak hanya ummat muslim yang hadir dalam Reuni Akbar 212 pada kali ini. Terlihat disisi panggung megah di kawasan Monas ini, ummat beragama lain mengikuti jalannya Reuni Akbar 212. Hal ini mengisyaratkan bahwa, Reuni Akbar 212 bukanlah hanya milik ummat muslim saja.

Aura positif yang sudah meresap kedalam hati dan sanubari ummat agama yang lainnya. Tidak adanya diskriminasi ras, antar golongan, suku atau apapun itu namanya, dengan mengikuti Reuni Akbar 212, seluruh peserta yang hadir melebur menjadi satu kesatuan yang utuh.

“Dari semalam saya datang, dan nggak nyangka bakal bisa kumpul lagi sama Alumni 212. Luar biasa lah pokoknya mah,” ungkap Yudi Dermawan yang juga merupakan Koordinator Lapangan Garda Metal PUK SPAMK-FSPMI PT. Toyoda Gosei Safety Systems Indonesia. Dan apa yang dituturkan oleh Yudi benar adanya, suasana yang relijius dan damai, dan sulit diungkapkan dengan kata-kata.

Dari Sabang sampai Merauke, tua dan muda, kaya dan miskin, semuanya melebur menjadi sebuah ikatan persaudaraan. Bahkan, ummat muslim dengan ummat agama yang lainnya, berbaur menjalin persaudaraan. (RDW)

Pos terkait