PUK SPAMK FSPMI PT. Suzuki Cakung Juga Lakukan Unjuk Rasa, Ini Tuntutannya

Jakarta, KPonline – Dugaan korupsi yang dilakukan oleh oknum manajemen PT. Suzuki Indomobil Motor, tercium oleh para buruhnya. Mereka mendesak pengusutan tuntas terhadap kasus ini, karena dugaan korupsi itu akan berdampak pada kelangsungan usaha produsen kendaraan bermotor tersebut.

“Aksi ini dilatar belakangi adanya dugaan tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh oknum manajemen,” ujar Heru Wibowo, Ketua PUK SPAMK FSPMI PT. Suzuki, saat memimpin aksi unjukrasa buruh Suzuki di Plant Suzuki Tambun, Bekasi, Jum’at (5/7) sore.

Bacaan Lainnya

Selain di plant Tambun, aksi ini juga dilakukan secara serentak di plant Cakung, Jakarta Timur. Mereka memiliki niat yang sama untuk penyelesaian kasus ini, sehingga memberikan dampak positif bagi perusahaan dan pekerja di dalamnya.

Buruh yang tergabung dalam PUK SPAMK PT. Suzuki ini kecewa dengan sikap perusahaan yang belum menindak oknum tersebut. Hal tersebut berbanding terbalik jika yang melakukan pelanggaran adalah buruh kelas operator, yang akan langsung diberikan sanksi tegas berupa skorsing hingga pemberhentian.

“Sedangkan kalau misalkan operator atau anggota-anggota kami yang melakukan kesalahan, itu pasti langsung dikasih sanksi. Bahkan belum terbukti-pun sudah dilakukan skorsing ataupun PHK,” tegas Heru.

Apabila dugaan itu terbukti benar, lanjut Heru, maka kesejahteraan buruh Suzuki akan terkena dampaknya secara langsung. Hal tersebut, setidaknya sudah mulai dirasakan oleh ribuan buruh Suzuki di plant Tambun, Bekasi maupun di plant Cakung, Jakarta itu, pada beberapa tahun terakhir.

Perundingan mengenai peningkatan kesejahteraan buruh di Suzuki, yang diantaranya terkait dengan penyesuaian selisih kenaikan upah minimum, upah berdasarkan masa kerja, penyesuaian dana pensiun, dan kenaikan plafon pengobatan, selalu terhambat oleh segelintir oknum manajemen yang mendalilkan defisitnya keuangan perusahaan.

Padahal, perusahaan otomotif ternama tersebut, kini sedang membangun pabrik baru di daerah Cikarang senilai Rp 13,2 Triliun, yang konon katanya lebih canggih dari negara asalnya, Jepang.

Para buruh juga menyuarakan penolakan mereka terhadap adanya keinginan mantan manajemen lama yang sudah tidak lagi bekerja di Suzuki, dan ingin kembali menduduki jabatan strategis di Suzuki. Mereka, dinilai oleh para buruh sebagai orang-orang yang gagal mensejahterakan buruh Suzuki.

Berikut beberapa point yang menjadi tuntutan buruh PUK SPAMK FSPMI PT. SIM yang disampaikan di plant Cakung :

1. Usut tuntas dan pemberian sanksi tegas atas dugaan korupsi tingkat manajemen yang sedang dalam proses hukum.

2. Menolak keras jajaran pengurus perseroan lama (Direksi, Komisaris) untuk kembali masuk menduduki jabatan di Suzuki.

3. Kami menuntut peningkatan kesejahteraan Buruh Suzuki seperti selisih kenaikan upah dalam setiap kenaikan upah, penambahan dana pensiun menjadi 3P3J, dan penambahan plafon pengobatan.

Pos terkait