Puisi : Selamat Hari Buruh

Selamat Hari Buruh

Selamat menyambut dengan meriah hari hari penuh perjuangan
Ya sejatinya buruh memang hidup dari dan dengan hasil perjuangan nya

Sejatinya bukan menuntut hidup layak
Tapi tepat nya selalu mengusahakan hidup untuk layak
Sampai kapan? Sampai kita jauh dari kata sengsara dan lebih dekat dengan sejahtera

Lalu sayang nya banyak orang merasa dia bukan buruh apalagi kuli
Sebab buruh atau kuli dalam pikiran orang orang di republik ini adalah tukang aduk semen, tukang bongkar muat, tukang gali dan tukang tukang lain nya dengan baju berbau keringat asam

Sementara ada pula yang berbaju rapi, harum duduk di cafe membawa laptop dan henpon mahal dengan pongah ikut ketak ketik selamat hari Buruh karena dia tidak merasa seorang buruh
Padahal barusan saja di maki maki atasan di tempat kerja karena dia hanya seorang karyawan yg mendapat upah dari tempatnya bekerja

Selamat hari hari merasai bangsa yang hobi rakyat nya membuat tingkat tingkat manusia
Walau syiar syiar menggaungkan kesetaraan umat manusia di mata Tuhan Yang Maha Esa

Di bumi ini penguasa nya adalah manusia dengan pikiran pikiran bebal nya