PT. Mahiza Menutup Kasus K3 PLN 2020 dan Membuka Kasus Awal Tahun 2021

Bekasi, KPonline – Tim Nasional Pekerja PLN FSPMI telah kembali membuka catatan terkait masalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Waktunya sangat bertepatan dengan momen Bulan K3 yang selalu diperingati pada bulan Januari dan Februari doi setiap tahunnya.

Dalam catatan Tim Nasional Pekerja PLN FSPMI terdapat 52 kasus K3 tahun 2019 yang meninggal 31 orang. Sedangkan pada tahun 2020 terdapat 36 Kasus K3 di PLN Tahun 2020, Meninggal 14. Walaupun dianggap cenderung berkurang tapi ini tidak terkesan sebagai peningkatan kinerja dalam mencegah kecelakaan kerja.

Deddy sebagai Wakil Bidang Organisasi dari Tim Nasional Pekerja PLN FSPMI sudah mulai kembali mengumpulkan data kasus K3 di awal tahun 2021. Dalam data kasus yang sudah terjadi di bulan Januari 2021, Deddy fokus pada vendor yang menaungi korban sebagai pekerja.

Menurut Deddy nama vendornya sama pada kasus K3 terakhir tahun 2020. “Saya perhatikan vendornya sama antara kasus K3 terakhir tahun 2020 dengan kasus K3 pertama tahun 2021. Yang terakhir terjadi sekitar tanggal 20 januari 2020 di Bekasi sedangkan yang baru tanggal 12 Januari 2021 terjadi di Lubuk Linggau, Sumatra Selatan” ungkap Deddy. Team Koran Perdjoeangan Bekasi awalnya agak kesulitan menelusuri kasus ini sebab pada awal kejadian informasi masih simpang siur sampai akhirnya seorang pekerja OS PLN yang tidak bersedia namanya disebut memberikan informasi yang lebih valid.

“Kecelakaan pada saat manuver (SUTM 20.000 volt). Kejadian di depan kantor PLN dekat perumahan Bumi Alam Hijau, Bantar Gebang”, ungkap si petugas singkap disertai mengirim gambar melalui aplikasi WhatsApp. Ironisnya kecelakaan ini terjadi saat tender pekerjaan Yantek Multiyears tahap ke dua sedang berlangsung.

Sedangkan kasus K3 yang terjadi di bulan Januari 2021 adalah kecelakaan berkendaraan. Beberapa media online sudah mengangkat berita tersebut dan disampaikan bahwa itu merupakan kecelakaan tunggal dan tidak ada korban jiwa. Namun demikian kondisi armada Yantek terbalik 180 derajat dan keluar dari badan jalan serta mengalami ringsek yang cukup parah di seluruh sisi mobil.

Pekerja Yantek PLN di Sumatra Selatan dari PT. Mahiza Karya Mandiri (MKM) membenarkan kejadian tersebut. Sementara itu, Asep Hidayat dari Manajemen PT. MKM bungkam saat dikonfirmasi oleh kontributor Koran Perdjoeangan Bekasi. Pesan melalui WhatsApp hanya terbaca centang biru namun tidak ada jawaban sama sekali.

Jatuhnya korban dari pekerja PLN terus berjatuhan. Ini sebagai bentuk kegagalan sistem kerja outsourcing. FSPMI sudah lama melakukan kampanye penghapusan sistem outsourcing dengan gerakan HOSTUM yaitu Hapus Out Sourcing dan Tolak Upah Murah pada tahun 2012.

PLN sampai saat ini belum pernah mengambil sikap tegas terhadap vendor outsourcing yang lalai sehingga menimbulkan korban. Seakan PLN tidak berani memutus kontrak kerja vendor yang lalai terhadap keselamatan kerja juga Keselamatan Ketenagalistrikan.

Kecelakaan kerja yang terus terjadi sampai hilangnya nyawa pekerja seyogyanya mempertaruhkan integritas PLN dalam pelayanan publik. Karena imbas kinerja yang buruk pekerja di PLN pasti akan menimbulkan korban jiwa juga di masyarakat.

Penulis : Chandra
Foto : Team OS PLN