Profil Singkat Pesilat Putri Asal Tambun Utara, Harumkan Nama Kabupaten Bekasi di Prapon XXI

Bekasi, KPonline – Kabupaten Bekasi memiliki fighter perempuan yang membanggakan dalam cabang olah raga Seni Bela Diri Pencak Silat, yang tak terkalahkan dalam setiap even pertandingan olah raga masional maupun Tingkat Asiam

Rahmawati, wanita kelahiran Bekasi, 12 September 2004, saat ini masih lajang dan tinggal bersama orang tuanya di Kampung Pulo Puter, Srimahi, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, telah banyak meraih penghargaan dan puluhan medali di berbagai pertandingan.

Kabar yang terbaru berhasil lolos dalam pertandingan Pra PON atau Kualifikasi PON di Solo yang digelar 9 – 14 September lalu. Dia menjadi salah satu peserta Cabang pencak silat yang mewakili Jawa Barat dan lolos untuk melaju kejuaraan PON (Pekan Olah Raga Nasiaonal) yang akan digelar di tahun 2024 nanti. Sebelumnya sempat mengharumkan nama indonesia menggaet medali emas pada Olympiade tahun lalu di negeri sakura Japan.

Dalam rilis peliputan pada Selasa (26/09/2023), Sholeh selaku orang tua dari Rahmawati yang juga saat ini menjabat sebagai Kadus (Kepala Dusun) Srimahi, ketika ditemui media perdjoeangan bercerita tentang kisah perjalanan putrinya saat masa – masa menggeluti kesenian pencak Silat.

“Waktu awal anak saya belajar pencak silat di perguruan KPPS Nusantara, awalnya saya tidak mengetahui, dia daftar di mana. Nama perguruan apa saya nggak faham, tahunya dia ikut latihan saja, dan dalam perjalanannya saya kaget sebagai orang tua di saat disuruh membuat surat pernyataan untuk mengizinkan dia ikut pertandingan. Jujur waktu itu saya takut, kan namanya bertarung, orang tua mana sih yang tega liat anaknya diadu. Apalagi dia perempuan, tapi yang namanya kemauan anak saya keras, yah sudah saya izinkan. Alhamdulillah dipertandingan pertama dia juara,” ujar Kadus Sholeh.

Kadus Sholeh pun meneruskan ceritanya pada waktu selesai pertandingan dan meraih juara kala itu. Dia diyakinkan dan diberi arahan oleh pelatih anaknya bilang ke dia kalau anaknya berbakat.

“Di saat pertandingan usai, dan anak saya mejadi juara, pelatihnya yang dari perguruan silat nusantara itu mendatangi saya, bilang ke saya kalau anak saya berbakat mohon jangan di cegah kemauannya, begitu kata pelatihnya, dan semenjak itu hingga saat ini saya sudah tidak ragu lagi terhadap bakat anak saya. Apalagi sekarang anak saya sudah ke mana-mana mengikuti berbagai pertandingan,” kata dia sambil nyuruput kopi.

Tidak sampai di situ, Kadus Sholeh juga mengatakan kalau anaknya sangat cinta kepada tanah air.

“Anak saya kemauannya keras, kecintaannya kepada tanah air sangatlah tinggi. Dia ingin mengabdi kepada bangsa, selain sebagai atlite, dia ingin menjadi polisi. Pernah daftar BINTARA POLRI (20-12-2022) gugur di Pentukhir (Penilaian Panitia Penentu Akhir), kemudian mencoba daftar kembali di KOWAD pada (15-08-2023) dan gugur pula di Pentukhir. Meski begitu dia bilang kepada saya, akan selalu mencoba lagi di lain waktu sampai dia berhasil bergabung bersama kesatuan Polri,” ungkap Kadus Sholeh mengakhiri ceritanya. (Rojali)