Presiden KSPI Minta Polisi Tidak Lakukan Kekerasan Kepada Para Pendemo 4 November

Presiden KSPI Minta Polisi Tidak Lakukan Kekerasan Kepada Para Pendemo 4 November
Suasana di halaman PN Jakarta Pusat, menjelang sidang berlangsung.

Jakarta, KPonline – Sebagai salah satu organisasi buruh terbesar di Indonesia, yang beranggotakan 1,7 juta buruh di 32 propinsi, Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) meminta kepada aparat keamanan baik Kepolisian dan TNI agar tidak menggunakan kekerasan dalam terhadap pendemo yang akan melakukan aksi pada 4 November 2016 di Istana.

“Karena unjuk rasa adalah hak yang dilindungi oleh konstitusi dan KSPI percaya aparat keamanan khususnya Polisi akan bekerja secara profesional,” ujar Presiden KSPI Said Iqbal yang saat ini juga menjabat sebagai Governing Body ILO, yang berkantor pusat di Jenewa.

Iqbal berpendapat, tuntutan para pendemo pada 4 November adalah terkakit dengan penegakan hukum. Dimana masyarakat menilai penegakan hukum tajam kepada orang-orang kecil, tetapi tumpul ketika menghadapi orang yang memiliki kekuasaan. Oleh karena itu, solusinya adalah Ahok segera diadili berdasarkan hukum positif dan tidak boleh ada siapapun yang melindungi atas dugaan “kesalahan” yang dilakukannya.

Pada saat yang bersamaan, kata Iqbal, saat ini buruh Jakarta dalam posisi marah dan dendam kesumat terhadap Ahok terkait kebijakan UMP DKI Jakarta 2017 yang kenaikannya sangat kecil dan murah, yakni sebesar Rp 3,3 juta. Bandingkan dengan UMK Karawang yang sebesar Rp 3,3 juta, itu pun di tahun 2016.

“Keputusan Ahok yang injury time ini satu hari sebelum cuti bagi buruh adalah kejahatan luar biasa untuk memiskinkan kaum buruh demi melindungi pemodal dan pengembang,” tegas Iqbal.

UMP DKI Jakarta 2017 yang murah ini akan berimbas kepada keputusan upah murah di Jabodetabek dan Kab/Kota lainnya di seluruh Indonesia. Dan buruh sangat tahu penyebab dari semua ini adalah kebijakan Ahok yang pro pengusaha sehingga bisa dikatakan posisi buruh se Jabodetabek dan kota-kota industri lainnya sekarang ini sangat marah luar biasa dengan Ahok. Karena itulah, beberapa hari yang lalu, buruh mentasbihkan tiga gelar kepada Ahok, yaitu “Bapak Upah Murah”, “Bapak Tukang Gusur Rakyat Kecil”, dan “Bapak Penista Agama”.

Dalam kondisi seperti ini, bila ada “api pemantik” sedikit saja, bisa dipastikan KSPI akan bergabung total dengan para pendemo 4 November. Dijelaskan Iqbal, “api pemantik” yang dimaksud adalah apabila terjadi kekerasan terhadap pendemo 4 November oleh aparat keamanan.

“Ya, KSPI akan menyerukan aksi besar-besaran mogok daerah kepada jutaan buruh untuk bergabung dengan para pendemo jika terjadi kekerasan. Ini adalah bentuk solidaritas, atas nama kemanusiaan,” katanya.

Iqbal menegaskan, aksi solidaritas akan dilakukan apabila ada kekerasan aparat. Dia percaya aksi 4 November adalah aksi damai yang diikuti ratusan ribu orang untuk mencari keadilan ditengah sikap Presiden yang diam seribu bahasa. (*)