Pidato Presiden FSPMI di Rapat Wilayah Khusus FSPMI Jawa Barat

Bandung, KPonline – Presiden Federerasi Serikat Pekerja Indonesia (FSPMI) Riden Hatam Aziz menghadiri Rapat Wilayah Khusus Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (Rawilsus FSPMI) Jawa Barat, bertempat di Hotel Savoy Homan, Kota Bandung, Jawa Barat pada Selasa (29/03/2021).

Riden Hatam Azis dalam sambutannya menyampaikan “terima kasih kepada seluruh peserta yang telah berkenan hadir pada Rawilsus FSPMI Jawa Barat, Kenapa dalam penentuan Ketua DPW dan perangkatnya di laksanakan oleh DPP, sebab DPW adalah kepanjangan tangan dari DPP FSPMI, lebih lanjut Riden menyampaikan beberapa hasil Kongres ke 6 (Enam) salah satunya dengan adanya pilar baru yaitu GASPOL (Gerakan Sosial Politik). Sebelumnya di Kongres ke 5 (Lima) memutuskan Konsep, Lobi, Aksi (KLA) dan Politik”, ungkapnya

Bacaan Lainnya

 

“Hal tersebut sangatlah penting dan sesuai dengan pancasila, yaitu sila ke 5 (Lima) Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Bahwa melalui gas politik khususnya Jawa Barat, umumnya seluruh wilayah Kota/Kabupaten di Indonesia, kita akan persiapkan untuk memenangkan kontestan pileg demi Keadilan dan Kesejahteraan dan akan fokus dalam gerakan tersebut, bahkan direktur eksekutif nya sudah dipilih Yudi Winarno.” tambahnya.

Kemudian Riden melanjutkan “Masih ada waktu kurang lebih 3 tahun lagi untuk mempersiapkannya, tujuan kita jelas meminta khususnya kepada Jawa Barat untuk mengkonsolidasikan di lapangan, bagian penting strategi kita adalah politik, semua perangkat dan anggota yang siap bertarung akan kita support dengan maksimal. Di akhir pidatonya beliau menegaskan bahwa kegiatan-kegiatan organisasi tidak boleh kendor, komunikasi dengan semua instansi wajib terus di jaga dari Stek Holder, aparat, pemerintah atau gubernur, komunikasi dengan aliansi serta melibatkan pilar yang ada”, lanjutnya lagi Riden.

FSPMI dengan ikhlas dan komitmen berjuang untuk kepentingan anggota dan masyarakat, tidak ada niat lain selain untuk mensejahterakan mereka, seluruh cara akan kita lakukan, kita ingin menunjukan kepada pemerintah dan dunia bahwa kita tetap menolak UU No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.

“Di akhir bulan Maret seandainya tidak ada halangan, akan dilanjutkan Judicial Review (JR), aksi virtual akan semakin banyak, aksi lapangan juga telah dipersiapkan sesuai dengan protocol kesehatan. Kita tidak ingin mewariskan peraturan-peraturan yang tidak baik, menyengsarakan dan tidak berkeadilan kepada anak cucu kita kelak, lalu dalam waktu yang bersamaan jangan pinggirkan kami, dari segala sisi.” Katanya.

“Jawa Barat merupakan salah satu anggota serikat pekerja terbesar di Indonesia, mari kita bersungguh-sungguh jangan meninggalkan peraturan-peraturan yang akan sangat merugikan bagi anak cucu kita dan masyarakat kedepannya.” Diakhir pidatonya. (Rdw)

Pos terkait