Persiapkan Diri, Songsong Bulan November dengan Kesiapan Aksi

Jepara, KPonline – Bulan Oktober telah menghabiskan 31 hari yang dia miliki. Di balik itu bulan November pun telah siap untuk menyapa.

November mulai menyapa, justru di saat itu pula buruh dibuat dilema.

Bacaan Lainnya

Hal tersebut lantaran bulan November adalah bulan dimana angka Upah Minimum Kabupaten (UMK) maupun Upah Minimum Provinsi (UMP) semua daerah di Indonesia diketok palu oleh Gubernur untuk ditetapkan, Jumat (02/10/2018).

Dilema ini juga dialami oleh buruh yang ada di kota Jepara, Jawa Tengah. Bagaimana tidak? Mengingat ada dua usulan angka untuk UMK Jepara, satu diantaranya menggunakan PP 78 tahun 2015 dan satu lagi menggunakan trend kenaikan UMK dan KHL tahun-tahun sebelumnya.

Tak mau dianggap dilema dan berpasrah tangan, di bulan November ini buruh Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Jepara terus melakukan pergerakan dan persiapan menjelang penetapan UMK 2019.

Seperti yang disampaikan oleh Yohanes Sri Giyanto pada sore hari ini.

“Kita di bulan November ini terus melakukan dan memperbanyak komunikasi dengan melakukan rapat koordinasi dengan aliansi serikat pekerja yang ada di Jepara,” kata Giyanto.

“Kita bersama aliansi buruh Jawa Tengah (GERBANG) juga terus melakukan koordinasi guna menindaklanjuti surat rekomendasi yang dikirim oleh Bupati kepada Gubernur Jawa Tengah. Perangkat pun juga kita lakukan koordinasi,” lanjut pria yang juga Ketua FSPMI Jepara itu.

Tanggapan lain juga datang dari Indah Pratiwi selaku Sekretaris Konsulat Cabang Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (KC FSPMI) Semarang Raya juga turut memberikan himbauan mengenai penetapan upah minimum yang tinggal menghitung hari.

“Saya menghimbau kepada seluruh anggota FSPMI untuk mempersiapkan diri turun ke jalan demi menuntut hak kita mendapatkan upah yang layak bagi penghidupan sebagaimana tercantum dalam UU 13 tahun 2003,” ujarnya.

Tak sampai disitu, kritikan pun dilontarkan oleh wanita tersebut dengan bersemangat.

“Jika orang lain sibuk menghabiskan waktunya untuk menghujat kita ini buruh-buruh yang tidak bersyukur, maka kita sibuk berbuat dan bertindak untuk membuat mereka semakin bersyukur.”

“Untuk 19 November mendatang, bakar semangat kawan-kawan. Kita akan sowan ke pak Ganjar yang pernah berdalih bahwa Tuanku adalah rakyat, Gubernur cuma mandat,”  kritiknya. (Ded)

Pos terkait