Perjuangan dan Ibadah Tak Bisa Dipisahkan

Gresik – KPonline – Perjuangan kaum buruh FSPMI dalam longmarch Minggu (5/8), bukan hanya sekedar pada garis horizontal. Yang berikhtiar dengan melakukan perubahan revolusioner terhadap kecurangan dalam rezim yang tak pro pada rakyatnya. Tapi mereka tak lupa menyempatkan melakukan rutinitas ibadah yang sepatutnya telah di wajibkan atas mereka. Khususnya yang beragama Islam.

Di sela-sela kesibukan dalam menyuarakan aspirasinya dalam bentuk longmarch, mereka (buruh) selalu berhenti untuk menunaikan ibadah sholat di masjid-masjid yang mereka lalui.

Serambi masjid yang di penuhi canda tawa para pejuang buruh, membuktikan tidak adanya paksaan dalam aksi yang menguras tenaga ini. Mereka pun mampu bercengkrama dengan baik dengan pengunjung masjid tersebut yang sama-sama akan melakukan kewajibannya.

Kebaktiannya terhadap agama mereka implementasikan terhadap organisasi yang mereka gandrungi, dengan taat dan tertib selalu. Dan tetap menjaga norma serta moralitas dalam aksinya turun ke jalan. Bagi mereka yang beragama Islam. Doa adalah senjata terbaik. Sebab itu aksi ini sama sekali tidak menggangu aktivitas ibadahnya.

Kala matahari mulai turun ronanya di atas garis katulistiwa. Dari belakang terdengar suara teriakan “Berhenti dulu, udah adzan maghrib. Kita sholat,” kata salah seorang peserta aksi.

Meskipun dirinya tidak berada di garis komando, namun teriakannya yang lantang itu bisa di pahami oleh anggota yang lain. Suara musik yang menggema lewat spiker mokom lantas berhenti begitu saja. Dan mereka mencari masjid terdekat.

Tak berbeda saat sholat dhuhur dan ashar. Senyum mereka masih merekah menyembunyikan rasa lelah. Tak semua anggota aksi berusia muda. Bahkan banyak yang sudah setengah tua. Dengan peluh di dada dan lecet di kaki, mereka tetap enggan untuk berkeluh karena lelah. Karena yang mereka lakukan atas suara hati.

Sholat pun telah usai. Tak ada waktu lama untuk istirahat. Waktu terus berlalu dan perjalanan pun harus berlanjut. Dengan teriakan “Allahu Akbar”. Mereka menyemangati diri dan yakin akan mendapatkan ridho Illahi.

(Havidz/Surabaya)