Penutupan Jambore Nasional Perempuan FSPMI

Bogor, KPonline – Dskriminasi atas suatu gender seringkali terjadi terhadap kaum buruh perempuan. Diskriminasi terhadap kaum buruh perempuan dalam bentuk lainnya pun masih banyak terjadi. Misalnya saja diskriminasi dalam hal PTKP (Pendapatan Tidak Kena Pajak). Kaum buruh perempuan mendapatkan perlakuan yang tidak sama dengan kaum buruh laki-laki dalam hal PTKP. Karena kaum buruh perempuan dianggap lajang, meskipun statusnya sudah menikah.

Hal ini disoroti oleh Nani Kusmaeni selaku Vice President FSPMI bidang pendidikan disaat penutupan Jambore Nasional Perempuan FSPMI. Selain hal tersebut, Nani pun menyoroti tentang cuti haid dan cuti melahirkan yang sesuai Ratifikasi ILO No.183. Karena seringkali kaum buruh perempuan menderita akibat menahan rasa sakit akibat dari siklus haid bulanan. Dan masih sangat banyak kaum buruh perempuan yang enggan dan yang lebih mirisnya lagi tidak berani untuk mengambil hak cuti ketika datang siklus haid bulanan.

Bacaan Lainnya

“Dulu apalah kami ketika FSPMI belum berdiri. Dan karena FSPMI-lah keberanian yang kami miliki saat ini, karena di FSPMI kami dididik dan mendapatkan ilmu-ilmu yang bermanfaat bagi orang banyak” terang Nani Kusmaeni. FSPMI mengharapkan kedepannya, agar muncul kader-kader FSPMI yang baru khususnya dari kaum perempuan.

Obon Tabroni selaku Deputy President FSPMI sekaligus Ketua Umum PP-AI FSPMI menyoroti peranan kaum buruh perempuan, khususnya kaum buruh perempuan yang ada di FSPMI. “Kaum buruh perempuan, khususnya yang bernaung dibawah FSPMI harus bangga, karena ada banyak kader-kader FSPMI yang berasal dari perempuan. Sebut saja Ketua PC-AI FSPMI dari Mojokerto Eka Hernawati dan Ketua PC-AI FSPMI Bogor Teti Supianti” terang Obon Tabroni disaat memberikan penutupan Jambore Nasional Perempuan FSPMI.

Keduanya pun kader-kader FSPMI yang juga akan maju sebagai bakal calon anggota legislatif pada Pileg 2019 yang akan datang. Sehingga merupakan suatu kebanggaan bagi buruh-buruh FSPMI, dan khususnya buruh-buruh perempuan FSPMI, bahwa masih banyak kader-kader FSPMI yang berasal dari kaum perempuan.

Disela-sela penutupan Jambore Nasional Perempuan FSPMI, dilaksanakan juga penyerahan hadiah-hadiah hiburan bagi peserta Jambore Nasional Perempuan FSPMI yang pada saat acara berlangsung berpartisipasi dalam acara permainan/games-edutainment.

Pos terkait