Jakarta, KPonline – Ada saja yang bereaksi negatif ketika Calon Presiden Prabowo Subianto memilih Sandiaga Uno sebagai Calon Wakil Presiden. Lepas dari kelemahan yang ada, pilihan terhadap Sandiaga Uno diyakini memiliki banyak kelebihan.
Salah satunya adalah seperti yang disampaikan oleh pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago.
Dilansir dari Tribunnews.com (18/8/2018), dipilihnya Sandiaga Uno sebagai Calon Wakil Presiden setidaknya memiliki 6 (enam) keunggulan.
Pertama; efek kejut.
Munculnya nama Sandiaga Salahuddin Uno di luar dugaan dan prediksi yang selama ini berkembang termasuk dalam pantauan radar beberapa lembaga survei. Nama Sandi muncul dari labirin politik (kebuntuan), sebelum nama AHY, Abdul Somad, dan Salim Segaf Al-Jufri menguat. Namun kemudian takdir sejarah menjemput nama Sandiaga Uno menjadi cawapres pendamping Prabowo. Akibatnya ekspektasi publik terhadap Prabowo makin naik.
Kedua; soal logistik.
Tidak dapat dipungkiri perhelatan politik pemilihan presiden memakan biaya yang cukup fantastis (high cost) dan Sandi siap menanggung sebagian pembiayaan politik tersebut.
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) ke KPK yang terbaru, total kekayaan Sandiaga mencapai Rp 5 triliun.
Dibutuhkan nafas panjang dengan dukungan logistik yang cukup memadai. Kelebihan ini yang dimiliki Sandiaga Uno, dinobatkan sebagai salah satu anak muda terkaya di Indonesia.
Ketiga; muda, cerdas, kaya, good looking dan energik.
Stamina dan fisik yang prima sangat dibutuhkan menopang kegiatan politik berkampanye ke seluruh pelosok negeri. Menjangkau luasnya wilayah Indonesia untuk dikunjungi dalam rangka menyapa dan memenangkan hati rakyat. Terlebih lagi, Sandiaga Uno pernah mencatat rekor Muri dengan mencatat blusukan terbanyak sepanjang Pilkada DKI 2017 lalu.
Keempat; kemampuan beradaptasi dengan pemilih milenial.
Kemampuan untuk menjangkau dan mengambil ceruk simpati pemilih melenial tentu menjadi poin penting.
Proporsi dari pemilih di segmen melenial menyentuh angka 40 persen, sekitar 75 juta pemilih melenial dari usia memasuki 17-38 tahun. Sehingga dibutuhkan cara dan strategi jitu merebut empati segmen pemilih melenial.
Sandi anak muda punya potensi masuk ke dunia yang disenangi kaum milenial dan emak-emak, cara berpakaian, cara berkomunikasi dan mapping elektoral terhadap apa yang menjadi hobi anak muda milenial mulai dari musik, olah raga dan teknologi.
Kelima; penguasaan dan kapasitas di bidang ekonomi.
Sebagai seorang pengusaha yang terbilang sukses, menjadi nilai jual bagi Sandiaga Uno untuk menjawab tantangan melemahnya ekonomi Indonesia.
Program ekonomi, akan menjadi poin penting dan prioritas pasangan ini untuk mempengaruhi pemilih di tengah komplikasinya persoalan fundamental ekonomi yang belum bisa diselesaikan dan diurai pemerintahan Jokowi dari level hulu sampai hilir.
Keenam; Duet Prabowo-Sandiaga adalah kombinasi ideal.
Yakni Jawa-luar Jawa, Prabowo representasi suara Jawa, Sandiaga Uno bisa berkonsentrasi mengambil ceruk segmen pemilih di luar Jawa.