Pengalaman Membawa dan Menyalurkan Bantuan Kemanusiaan

Bogor, KPonline – Perjalanan yang cukup melelahkan. Kurang lebih 7 jam perjalanan menggunakan kendaraan roda empat.

Rencana awal sih mau mendistribusikan secara langsung kepada warga masyarakat yang terdampak langsung bencana tsunami. Tapi karena terkendala berbagai masalah, akhirnya kami memutuskan ke Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang, Banten.

Bacaan Lainnya

Demikian disampaikan Mukhridin, selaku Bendahara Garda Metal Bogor wilayah Cibinong, Citeureup dan sekitarnya.

Lain halnya dengan Lutfi Setiawan, anggota Garda Metal Bogor dari PUK SPEE-FSPMI PT. Nittoh Presisi Indonesia ini menceritakan pengalamannya saat datang di Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang, Banten, yang mengalami dampak secara langsung bencana tsunami Selat Sunda.

“Lahh kita kan cuma bawa bantuan kemanusiaan yang seadanya. Kita dihampiri oleh warga masyarakat sekitar, ada yang meminta secara halus, ada juga yang agak maksa. Kan kita mah jadi bingung. Kalo saya orang kaya, mah saya kasih semua,” sambil tertawa Lutfi berimajinasi jika dirinya menjadi orang yang kaya akan harta benda. Dan akan disumbangkan sebagian besar kekayaannya untuk kemanusiaan. Sungguh mulia bukan?

Menjadi seseorang yang berlimpah akan harta benda, ternyata tidak menjamin keselamatan nyawa orang kaya tersebut. Buktinya, hanya dengan sekali usapan gelombang ombak setinggi 17 meter, harta benda akan hilang. Termasuk nyawa.

Situasi dan kondisi Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang, Banten, yang cukup parah, pada akhirnya memaksa rombongan tim penyaluran bantuan kemanusiaan FSPMI Bogor, untuk merubah haluan tujuan.

Pada awalnya, Kampung Nelayan yang masih berada diwilayah Kabupaten Pandeglang, adalah tempat yang akan dituju oleh rombongan tim penyaluran bantuan kemanusiaan FSPMI Bogor.

Akan tetapi, dikarenakan jalur infrastruktur, kondisi jalan yang rusak parah dan waktu tempuh yang cukup lumayan panjang, maka pada akhirnya dipilihlah Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang, Banten, sebagai tujuan penyaluran bantuan kemanusiaan FSPMI Bogor.

Tidak hanya itu, jaringan komunikasi telepon seluler pun mengalami penurunan. Kekuatan sinyal yang tertera di layar ponsel pun mengalami hal yang sama. Turun naik. Dan yang lebih sering, mengalami adalah rumah

Faktor kondisi jalan yang berbatu dan berpasir menuju Kampung Nelayan, yang mengalami kerusakan yang cukup parah, pada akhirnya memutuskan agar bantuan kemanusiaan yang berasal dari FSPMI Bogor, diserahkan kepada warga masyarakat sekitar Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang saja. Dengan harapan, warga Kampung Nelayan tetap diberikan bantuan kemanusiaan yang berasal dari FSPMI Bogor.

Belum lagi, dikejar-kejar beberapa orang warga masyarakat sekitar, yang meminta bantuan kemanusiaan. Pihak rombongan tim penyaluran bantuan kemanusiaan FSPMI Bogor pun pada akhirnya memutuskan agar sebagian kecil bantuan kemanusiaan diserahkan ke Kantor Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang, Banten.

“Yang jelas, ini merupakan pengalaman dan perjalanan yang sangat luar biasa bagi saya, dan mungkin saja buat kawan-kawan anggota FSPMI yang lainnya.” (RDW)

Pos terkait