Pemerintah Kota dan DPRD Kota Pastikan Rekomendasi UMK Kota Semarang Tahun 2024 Tidak Akan Diturunkan

Semarang, KPOnline – Aksi buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Jawa Tengah di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah pada hari Kamis (30/11/2023), dalam perjalanan menuju ke Kantor Gubernur menyempatkan diri untuk mampir sejenak di depan kantor Walikota Semarang dan menyampaikan orasinya.

Mereka masih bersikeras agar kenaikan upah di Kota Semarang pada tahun 2024 naik 15% karena hasil dari survey pasar yang mereka lakukan di 5 pasar besar di Kota Semarang, mereka menemukan bahwa kebutuhan primer yang mereka butuhkan mengalami kenaikan yang sangat signifikan.

Dan tentunya mengenai keterpihakan Walikota terhadap buruh, dalam rekomendasinya Walikota telah merekomendasikan kenaikan upah Kota Semarang di tahun 2024 sebesar 6% lebih tinggi 2% dari perhitungan menggunakan PP51. Untuk itulah dalam aksi ini mereka mengawal agar angka yang sudah direkomendasikan oleh Walikota tidak mengalami perubahan.

Orasi yang mereka lakukan mendapat respon positif dari pemerintah Kota Semarang dan Ketua DPRD Kota Semarang yang langsung naik ke Mokom untuk memberikan statement mengenai rekomendasi upah tahun 2024. Keduanya memberikan janji bahwa angka yang sudah direkomendasikan tidak akan berubah.

“Pemerintah Kota Semarang akan tetap pro dengan para buruh, apapun itu kita tetap memperhatikan kepentingan para buruh. Kami sudah menghitung semua aspek-aspek yang harus dimasukkan dalam perhitungan dan penentuan UMK. Kami dari pemerintah Kota Semarang akan tetap komitmen dalam memberikan usulan yang kami sampaikan”, ucap Iswar Aminudin selaku Sekda Kota Semarang mewakili Walikota yang tidak berada di tempat.

Senada dengan Sekda Kota Semarang, Kadarlusman selaku Ketua DPRD Kota Semarang pun juga menyatakan kalau angka yang sudah direkomendasikan tidak ada perubahan.

“Kami selaku wakil rakyat yang ada di Kota Semarang tidak akan tinggal diam untuk mengawal buruh yang ada di depan balaikota ini. Walaupun kemarin baru bisa 6% namun Insya Allah nanti mungin bisa ditambah lagi, walaupun informasi dari Gubernur akan disamakan 4% mudah-mudahan Kota Semarang tidak akan menurunkan itu”, ucapnya.

Setelah mendapat penjelasan dari Sekda dan Ketua DPRD Kota Semarang, rombongan masa aksi unjukrasa segera melanjutkan perjalanan menuju Kantor Gubernur di Jl. Pahlawan. Dan tak lupa mengucapkan terimakasih kepada Walikota Hevearita Gunaryanti Rahayu atau biasa dipanggil Mbak Ita atas komitmennya dalam rekomendasi UMK Kota Semarang di tahun 2024. (sup)