Pembahasan PKB di PT KSW Berlarut-larut, SPAI Batam Akan Segera Ambil Sikap

Batam, KPonline – Pembahasan PKB PT KSW / Honeywell diselenggarakan di Sunbread Tunas regency, Minggu (28/1/18). Hadir dalam kesempatan ini Ketua PC SPAI FPSMI Batam Hendry Wahyudi dan Sekretaris KC FSPMI Batam Andy Saputra.

Dalam pertemuan tersebut, ketua PUK menjelaskan bahwa pihak perusahaan tidak bersedia menanggapi ajakan perundingan PUK.

Bacaan Lainnya

Padahal surat permohonan sudah berulang kali dimasukkan. Namun tanggapan pihak perusahaan pada tanggal 25 Januari 2018, menyatakan tidak bersedia berunding sebelum adanya verifikasi keanggotaan. Karena di dalam perusahaan ada lebih dari satu serikat pekerja sesuai ketentuan dalam permenaker 28/2014, dengan dasar ini mereka tidak bersedia melanjutkan perundingan PKB.

Andy Saputra menjelaskan dalam pertemuan tersebut bahwa tindakan yang dilakukan pihak perusahaan adalah karena ketidakpahaman dalam mengambil sikap. Sebab merujuk history pembahasan PKB PT. KSW Batam sudah berjalan dari tahun 2011, dan mekanisme proses penyusunan PKB sudah dilalui, dan pada tahun 2016 pihak perusahaan meminta penundaan karena kondisi perusahaan belum stabil dan akan di lanjutkan di pertengahan tahun 2017.

“Seharusnya karena penundaan sudah berakhir dan segera dilanjutkan. Kemudian apapun lahir produk hukum Permen tersebut setelah adanya pembahasan PKB, maka secara hukum tidak menggugurkan kesepakatan yang telah dibuat kedua belah pihak,” ungkap Andy

“Dan apabila salah satu pihak hendak mengubah, mengantikan yang telah disepakati maka harusnya hal tersebut wajib juga disepakati para pihak yang berunding sesuai tatib perundingan,” tambahnya

Andy mengatakan untuk eksitensi maka sudah selayaknya PUK menolak keputusan sepihak dari perusahaan.

Senada, Hendri Wahyudi memaparkan bahwa tindakan perusahaan sangat tidak mendasar, dan ada indikasi memang perusahaan sengaja untuk menggagalkan agar tidak ada PKB.

Menurutnya, pihak HRD tidak layak untuk menduduki jabatan tersebut. Sebab HRD seharusnya posisi netral mengakomodir pendapat yang masuk. Hal tersebut menjadi kekecewaan sangat besar bagi PUK, karena pihak perusahaan menutup diri untuk negosiasi.

Karenanya Pandi Rama selaku ketua bersama pengurus PUK akan mengambil sikap dalam waktu dekat jika perlu akan mengambil hal paling ekstrim yaitu mogok kerja.

Dengan ada pertemuan PUK dan Pimpinan Cabang ini di harapkan Pimpinan Cabang bisa memfasilitasi audensi dengan pihak managemen agar bersedia membahas PKB di perusahaan tersebut. (as)

Pos terkait