Pekerja Muda SPAMK FSPMI Hadir di Tengah-tengah Massa Aksi

Jakarta, KPonline – Hiruk pikuk massa aksi yang menggelar aksi besar didepan gedung MPR/DPR RI pada Selasa 25 Agustus 2020, juga dihadiri sekumpulan kawula muda yang sadar betapa besar kekuatan kaum buruh dalam menentukan sebuah kebijakan. Sehingga, dibutuhkan keinginan yang kuat dan tekad yang bulat, dalam menjaring dan mengumpulkan kekuatan kalangan muda di sebuah serikat buruh.

Seperti yang dilakukan oleh beberapa orang buruh yang berhimpun dalam Pekerja Muda AMK. Kehadiran mereka ditengah-tengah massa aksi yang sedang menggelar aksi secara besar-besaran didepan gedung MPR/DPR RI, merupakan bentuk kecintaan mereka terhadap negeri.

“Ini merupakan bentuk kecintaan kami, tidak hanya kepada organisasi, akan tetapi juga sebagai bentuk kepedulian kami terhadap atas apa yang sedang terjadi di negeri ini,” tutur Putri Ayu, salah seorang anggota Pekerja Muda AMK dari PUK SPAMK-FSPMI PT. Honda Precision Parts Manufacturing, Karawang.

Hampir senada dengan Putri, anggota Pekerja Muda AMK lainnya seperti Maryani pun angkat bicara. “Penolakan terhadap RUU Omnibus Law, harus terus digaungkan dimana-mana. Karena dampak dari RUU Omnibus Law terhadap calon-calon pekerja muda yang akan datang, sangatlah menyedihkan. Contohnya saja tentang sistem kerja kontrak tanpa batas waktu. Hal ini tentu saja, akan terasa seperti di zaman perbudakan. Tanpa kepastian kerja, tentu saja masa depan anak-anak muda akan suram,” jelas Maryani, yang merupakan salah seorang anggota PUK SPAMK-FSPMI PT. Ichikoh. (RDW)