PC SPAI-FSPMI Bandung Raya Gelar Pendidikan PKB

Bandung, KPonline – Perjanjian Kerja Bersama (PKB) sangat penting ada disetiap perusahaan. Sebab, isi yang tertuang didalamnya, syarat dengan kesepakatan para pihak, yang mana masing-masing memiliki kepentingan dan kekuatan hukum yang sama antara pihak perusahaan dan pihak pekerja/buruh atau para pihak yang berunding.

Untuk itu, Pimpinan Cabang Serikat Pekerja Aneka Industri Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (PC SPAI-FSPMI) Bandung Raya, selenggarakan pendidikan dasar PKB. Acara berlangsung di kantor Sekretariat KC FSPMI Bandung Raya, Jalan Bapak Ampi, Baros, Kota Cimahi pada Hari Minggu (24/01/2021).

Bacaan Lainnya

Hadir dalam agenda tersebut beberapa orang pemateri (tutor) yang di rekomendasikan oleh Pimpinan Pusat (PP SPAI-FSPMI) dibawah komando Obon Tabroni SE (selaku ketua umum), adapun para pemateri tersebut antara lain: Elin, Ibrahim, Benhart Situmorang dan Amri (para calon pengurus PP SPAI-FSPMI), selain itu nampak hadir pula Bambang Santiso (calon ketua umum PP SPAI-FSPMI) & Hari (calon Advokasi PP SPAI-FSPMI), Hendra Azam beserta rombongan.

Dalam kesempatannya Obon Tabroni menyampaikan secara singkat hal yang sangat mendasar, peran penting serikat pekerja dalam untuk meraih kesejahteraan para anggota dan keluarganya.

Menurut Obon jika para pekerja/buruh ingin menggapai sebuah kesejahteraan, maka ada 4 (empat) hal yang harus di
lalui, yaitu melalui peran SP/SP, Strategi yang matang melaui Konsep,Lobby, Aksi (KLA), mengacu kepada atuaran yang berlaku baik eksternal (Undang-undang) maupun internal (PKB) dan yang tak kalah pentingnya adalah melalui peran politik.

Sementara itu menurut Ibrahim, sehubungan saat ini adanya undang-undang Cipta Kerja, maka bagi PUK yang sudah memiliki PKB pada saat adanya perundingan untuk merevisi dapat mensiasatinya dengan mengcopy paste redaksional isi daripada PKB yang telah ada.

Kemudian materi selanjutnya di sampaikan oleh Benhart Situmorang, yang mengupas hal-hal mendasar tentang negosiasi, lantas Amri sebagai pemateri terakhir menyampaikan bahwa dalam melakukan perundingan semua tim harus menguasai materi yang akan dirundingkan.

Kemudian, Amri berpesan jangan berunding kalau tidak satu level dan jangan berunding jika tidak tahu permasalahannya. Selain itu dia juga berpesan bahwa klusial (denda/sanksi) sangat penting dalam sebuah perundingan, tak kalah pentingnya juga hasil perundingan di daftarkan kepada instansi terkait.

Sebelum acara ditutup giliran Bambang Santoso dan Hari menyampaikan pesan-pesan, arahan, motivasi sekaligus diskusi terkait beberapa permasalahan yang sedang timbul di PUK-PUK SPAI FSPMI Bandung Raya.

Terkait persiapan Kongres dan Munas Bambang meminta bantuan kepada teman-teman Bandung agar menjaga kondusifitas pada saat pelaksanaan nanti. Sebab menurutnya, yang kebetulan sebagai panitia pelaksana dirasa sangat berat, karena sutuasi dan kondisi saat ini sedang ada pembatasan sosial kegiatan masarakat.

Jadi dirinya berharap para perangkat dan anggota FSPMI di Bandung dapat bekerjasama dalam mensukseskan acara kongres yang InsyaAlloh akan digelar pada tanggal 7-8 Februari 2021.

Drey

Pos terkait