Obon Tabroni Jadikan Politik Sebagai Alat Untuk Mewujudkan Bekasi Baik dan Benar

Bekasi, KPonline – Obon Tabroni dan Bambang Sumaryono akhirnya lolos verifikasi faktual KPUD Kabupaten Bekasi. Itu artinya, pasangan ini memastikan satu tiket untuk mengikuti pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bekasi melalui jalur independen.

Tidak terhitung berapa banyak pengorbanan yang dilakukan hingga sampai pada tahap ini. Ada ribuan relawan yang telah memberikan tenaga, pikiran, bahkan materi. Mereka memberi dengan tidak mengharap kembali. Mereka berjuang dengan satu keyakinan: harus menang.

Bacaan Lainnya

Sesaat setelah dinyatakan lolos verifikasi, Obon Tabroni mengatakan, “Rapat pleno KPU hari ini bukan cuma menyatakan saya lolos. Lebih dari itu, ternyata KTP tersebar di 100 % jumlah kecamatan, bahkan 100 % jumlah desa se Kabupaten Bekasi. Sesuatu yang diawal saya pun tidak yakin dukungan ada di semua desa. Mengingat Bekasi sangat luas, ada 187 Desa. Setidaknya sampai proses ini saya bisa tunjukan bahwa orang Bekasi tidak se-pragmatis apa yang orang bilang. Ternyata sangat banyak orang Bekasi yang berharap ada perubahan, karena selama proses pengambilan KTP tidak transaksional. Setidaknya sampai saat ini saya juga bisa tunjukkan pada anak-anak muda Bekasi, orang-orang yang masih punya idealis jangan karena anda tidak punya uang, tidak punya patron dalam politik, tidak punya partai, bukan keturunan orang berkuasa lantas takut untuk berbuat bagi perbaikan daerah kita. Majulah orang Bekasi, bergeraklah anak muda Bekasi, di sana ada harapan.”

Apa yang disampaikan Obon Tabroni merupakan bentuk apresiasi kepada masyarakat Bekasi. Ini semacam ucapan terima kasih, bahwa masih banyak masyarakat yang berkehendak untuk menjadikan Bekasi baik dan benar.

Di kalangan pekerja, ada yang mengatakan saat ini gerakan pekerja di Bekasi mulai meredup. Namun demikian, jika kita periksa, pernyataan ini tidak sepenuhnya benar.

Secara taktis, Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) merumuskan apa yang disebut: konsep – loby – aksi – politik.

Tahun lalu, strategi yang dikembangkan setelah konsep dan lobby hanya sebatas pada aksi. Tetapi seiring waktu kita belajar, bahwa aksi saja tidak cukup. Kemudian dirumuskan, bahwa politik juga menjadi strategi dalam perjuangan.

Mengambil satu contoh, di Karawang — melalui safari aksi — kaum buruh sedang menggunakan aksi sebagai sebuah strategi. Di Aceh, tuntutan kenaikan upah minimum 2017 disampaikan melalui strategi lobby dengan mendatangi Gubernur untuk secara langsung menyampaikan aspirasi.

Jika di Bekasi saat ini lebih menonjol gerakan memenangkan Obama, karena strategi politik lah yang sedang kita mainkan. Karena itu tidak ada yang perlu dipertentangkan. Misalnya, mengapa di Bekasi tak seheroik di Surabaya yang melakukan perlawanan di jalanan? Karena kader-kader di Bekasi sedang fokus berjuang agar Obama lolos verifikasi faktual.

Setelah dinyatakan lolos, tugas berat selanjutnya menanti: menjadikan Obama sebagai Bupati dan Wakil Bupati Bekasi — untuk Bekasi yang baik dan benar. Jika ini berhasil, saya percaya Obon Tabroni mampu membuat perubahan besar di Bekasi.

Obon Tabroni sendiri menyatakan, bahwa politik hanyalah sekedar alat. Jika kita berharap masyarakat Bekasi menjadi lebih sejahtera, dengan politik lah tujuan itu akan diwujudkan. Membuat kebijakan yang berpihak, mengabdi kepada rakyat, dan tidak hanya mementingkan kelomponya sendiri.

Lolosnya Obon Tabroni memberikan harapan baru bagi masyarakat Bekasi. Obon dikenal vokal memperjuangkan kesejahteraan bagi pekerja. Dan saat ini, berdasarkan peta dukungan  masyarakat yang mencapai 100 persen desa, terbukti tidak hanya buruh yang mendukung Obon Tabroni. Tidak berlebihan jika dikatakan, Obon Tabroni adalah harapan baru bagi masyarakat Bekasi. (*)

Pos terkait