Nyawa Buruh Kembali Melayang, Buruh Batam Minta Tindak Tegas Pengusaha Yang Lalai

Batam,KPonline – Ketua Konsulat Cabang Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) BatamYapet Ramon menyoroti kecelakaan kerja yang terjadi beberapa hari lalu di PT Marcopolo Shipyard, Kota Batam, Kepulauan Riau yang menewaskan dua pekerjanya .

Ia menilai Pengawasan dari disnaker yang lemah.

Bacaan Lainnya

“Dalam UU No 1/1970, jelas tercantum mengenai syarat-syarat kerja. Artinya apa? Mulai dari perencanaan, pembuatan, pemakaian atau penggunaan, pemeliharaan dan penyimpanan menjadi perhatian baik pemberi kerja, pemerintah maupun pengawas di bidangnya, serta pekerja,”ungkapnya, Rabu (26/10/2022).

Ia menambahkan pemerintah dalam hal ini yang melakukan pengawasan baik di tingkat kota dan provinsi, harus meminta pertanggung jawaban dari pemberi kerja.

Ia meminta aparat untuk menindak tegas perusahaan yang lalai.

“Sampai-sampai ada nyawa yang melayang.”

“Jangan sampai ada investasi yang me eksploitasi kaum pekerja di Batam.Kita butuh investasi dan investor butuh kita sebagai pekerja. Tapi jika investasi hanya untuk mengeksploitasi kaum buruh bahkan hingga nyawa melayang tanpa ada tindakan, buat apa investasi itu?” Tambahnya

“Semakin lama buruh takut bekerja di situ karena nyawa taruhannya,”

Seperti di ketahui sebuah galangan kapal di Kelurahan Sei Pelunggut, Kecamatan Sagulung, Kota Batam, Kepulauan Riau, mengalami kebakaran hingga terjadi ledakan.

Insiden itu dilaporkan terjadi pada Kamis (20/10/2022). Ledakan menyebabkan dua pekerja galangan kapal tewas dan dua lainnya luka serius.

Kepala Kepolisian Sektor Sagulung Iptu Nyoman Mahendra mengatakan, dua korban tewas berinisial TW (23) dan PJ (23). Sedangkan korban luka berinisial RH (23) dan WH (28) saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit.

Keempatnya diketahui tengah bekerja membuka palap dalam tangki COT (crude oil tank) dan tangki bekas membawa bahan bakar Pertalite

Kebakaran itu disebut terjadi secara spontan, diduga karena ada sambaran api.

Pos terkait