New Normal, Mall di Batam Akan Segera di Buka Kembali

Batam,KPonline – Wali Kota Batam, Muhammad Rudi menyebutkan Pemerintah Kota (Pemko) Batam akan menerapkan tatanan hidup normal baru (new normal) mulai dari Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam bekerja hingga berencana membuka aktivitas tempat ibadah.

“Hari ini saya sengaja menginstruksikan semua ASN masuk untuk menjalankan tugas berat ini,” kata Rudi saat memimpin rapat bersama ASN di panggung utama Dataran Engku Putri Batam, Selasa (26/5).

Bacaan Lainnya

Rudi menyebutkan jika keputusan itu dibuat dengan harapan jumlah ASN yang banyak dapat ditugaskan di semua kecamatan se-Kota Batam. Tentu, kata dia, dimulai dari setiap ASN itu sendiri terlebih dahulu.
“Kita sama-sama mengedukasi warga agar tetap patuh imbauan kita,” kata Rudi.
“Secara umum, sudah saya sampaikan ke ASN terkait tatanan hidup normal baru ini. ASN Tetap pakai masker serta menjaga jarak,” tambahnya.

Selain itu, Rudi juga menyebutkan Pemkot Batam berencana untuk membuka kembali tempat ibadah untuk aktivitas keagamaan dalam waktu dekat. Dikarenakan Batam tidak PSBB maka dilakukan lebih awal untuk percobaan.

“Masjid-masjid yang boleh dibuka pada masa percobaan ini adalah masjid-masjid yang ada di dalam lingkungan perumahan, sedangkan masjid di lintas jalan, maka menunggu tanggal 15 Juni mendatang,” ungkap Rudi.

Rudi menjelaskan, walaupun tempat ibadah dibuka, akan tetapi ada syarat yang harus dipenuhi demi mencegah penyebaran virus corona.

“Tempat ibadah di Kota Batam sudah boleh aktivitas seperti sediakala. Saya buka, tapi dengan catatan, para pengurus masjid dan jemaah harus mengikuti protokol kesehatan COVID-19,” tambah Rudi.

Selain itu, pusat keramaian lain seperti pelabuhan, mal dan sebagainya dibuka pada tanggal 15 Juni nanti. Alasannya penerapan new normal adalah agar seluruh kegiatan sosial dan ekonomi bahkan keagamaan di Batam bisa kembali seperti biasanya, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan

Sebagian masyarakat Batam menyambut baik keputusan tersebut meski banyak yang harus dipersiapkan oleh pemerintah terkait dengan “New Normal”, tidak hanya sekedar membuat kebijakan tanpa adanya pengetahuan dari kebanyakan masyarakat. Kesiapan terkait menjalankan tempat bisnis perlu adanya perhatian dari pemerintah, apakah memang pihak manajemen sangat siap dengan hal ini, karena tempat ini menjadi salah satu pusat keramaian sehingga beresiko bagi pengunjung untuk tertular, sehingga dianggap perlu adanya kesadaran dari pihak pengelola seperti mengurangi kapasitas pengunjung, pemeriksaan suhu, dan jaga jarak selama diarea tersebut.

Selanjutnya, perlu juga untuk menindak lanjuti terkait dengan pekerjaan yang bersifat perseorangan, mereka perlu untuk disosialisakan dan diedukasi, karena hal ini berbeda dengan bekerja dengan sistem pengorganisasian. Sehingga panduan-panduan mengenai bagaimana menjalani aktivitas yang sehat sesuai dengan yang dianjurkan pemerintah, mereka memahami secara baik.

Misalkan pihak Mall sudah mengurangi kapasitas pengunjung, atau pihak maskapai sudah mengurangi kapasitas penumpang, tapi ternyata angkot dan juga aktivitas dipasar tidak mengikuti aturan yang disampaikan. Nah ini perlu adanya perhatian dari pihak pemerintah untuk menidaklanjuti.

Kemudian, sosialisasi lebih intensif dari pemerintah pusat sampai pemerintah daerah dan penambahan panduan-panduan ditempat umum, sekolah, pusat keramaian dan lainnya, agar supaya masyarakat lebih memahami terkait bagaimana memutuskan penyebaran Covid-19 perlu untuk ditingkatkan lagi sebelum memasuki The Real “New Normal”. Masyarakat masih banyak perlu untuk diedukasi dan disosialisasi terkait dengan penyebaran Covid-19, karena jika tidak akan sangat beresiko bagi kita.

 

Pos terkait