Negeri Para Boneka

Selamat datang di negeri para boneka. Di sini bebas melakukan apa saja, asal jangan mengusik kenyamanan si pemilik boneka.

Seperti yang kalian bisa lihat sendiri, di sini semuanya adalah boneka. Mulai dari eksekutif, yudikatif, hingga legislatif, semuanya dijabat oleh boneka. Bahkan polisi, tentara, dan jaksanya adalah boneka.

Namanya juga negeri boneka. Jadi kalian tidak usah heran.

Oh ya, tentu saja semuanya nampak indah dan gemerlap. Namanya juga boneka. Yang terlihat selalu menyejukkan mata. Bahkan yang buruk pun akan terlihat menggemaskan.

Seperti tadi kubilang, kamu bebas melakukan apa saja. Hanya satu yang jangan: menyerang si pemilik boneka.

Siapa dia? Kalian ini seperti tidak tahu saja. Mereka adalah para pemilik uang. Sebab hanya orang kaya yang mampu membeli boneka.

Sebagian dari boneka itu ditakdirkan menjadi hantu. Maka ia akan menakutimu sepanjang waktu.

Sebagian yang lain menjadi pembunuh. Sorot mata merah dengan tangan berlumuran darah.

Bagaimana bisa mereka sejahat itu? Pada awalnya, boneka-boneka itu sungguh lucu. Mereka bahkan akan menghiburmu dengan lelucon-leluconnya yang jenaka.

Tetapi selayaknya mitos yang berkembang, orang-orang kaya butuh tumbal untuk menjadikan mereka semakin kaya. Tumbal itu, adalah darah dan nyawa manusia.

Maka diciptakanlah boneka yang bisa membunuh. Dan itu mudah saja. Toh boneka tak memiliki rasa. Tak mengenal kasihan. Enteng saja boneka itu memukuli, menyeret ke balik terali besi, atau menembak mati.

Mereka tak akan dihukum atas kesalahan itu. Kan polisi dan jaksa-nya juga boneka. Sesama boneka punya etika.

Kalau perlu, mereka membuat peraturan sedemikian rupa untuk melindungi tuannya — si pemilik boneka.

Oh ya, kamu juga bisa membeli boneka itu dan memerintahkan apa saja sesuka hatimu. Tentu saja, kalau kamu punya uang.

Asal kalian tahu, di negeri boneka ini, uang yang digunakan bukan uang mainan. Tetapi uang beneran. Serius…