Muhammad Akhdan Ziyad Albana, Anak Belia Penjual Es Mambo

Bekasi, KPonline – Orang tua mana yang tidak mau melihat anak sukses dalam meniti karir dalam kehidupannya. Setiap doa, dan pengorbanan kedua orang tiada lain hanya untuk melihat anak-anaknya sukses kelak di masa depannya.

Pancaran matahari pagi sontak menyorot disela-sela dedaunan yang diiringi dengan bisingnya kendaraan yang melintas. Semburan debu, hembusan bising knalpot kendaraan seolah hal yang biasa jadi sebuah penghangat yang menghampiri anak belia yang berdiri tegak di pinggir jalan sambil menjajakan dagangan.

M. Akhdan Ziyad Albana, nama yang tergoreskan oleh tinta dalam sebuah kertas akte kelahiran. Anak belia yang saat ini tinggal di alamat perum Graha Asri, jalan Cimandiri X1B Blok W 1 No. 43, Cikarang Utara, kabupaten Bekasi tepatnya depan Masjid Al-Muhajirin.

Dalam kesehariannya anak yang penuh keluguan ini selalu mejajakan dagangannya yang berupa es mambo di pinggir jalan tepat disebrang depan salah satu Rumah Sakit yang ada di kabupaten Bekasi.

Setiap pagi hari, M. Akhdan ZA sudah berdiri di pinggir jalan untuk menjajakan dagangannya kepada pengguna jalan yang melintas.

Saat ditemui Media Perdjoeangan anak belia ini dengan santun menceritakan sepanjang berjualan dari pagi hingga sore hari.

“Dari jam 07:00 Wib saya berangkat dari rumah untuk menuju tempat biasa saya berjualan. Dulu pernah saya jualan di pasar bersih pintu 11, cuma sempat mendapatkan tindakan kurang mengenakan yang ujungnya di usir dari tempat itu. Saya merasa nyaman jualan di sini walau hanya mengandalkan pengendara yang melintas saja,” tuturnya dengan nada haru.

Tidak berhenti di situ, M. Akhdan ZA ini kembali menceritakan kalau selama jualan hanya mengandalkan termos yang cukup menampung 60 biji Es Mambo.

“Sehari kalau habis paling dapat 60 bji karena isi termos hanya di isi 60 biji Es Mambo, 1 termos lagi dengan isi yang sama dijual oleh adik saya yang bernama Indana Halwah Raqiqah yang ada di sebarang sana,” tunjuk M. Akhdan ZA sambil menengadahkan arah mukanya ke sebrang jalan.

Setelah berkomunikasi lama tim Media Perdjoeangan mencoba menghubungi orang tuanya yang bernama Parniyah via telpon. Menurut Parniyah kedua anaknya sangat luar biasa, bisa menerima kenyataan yang sesungguhnya.

“Saya selaku orang tua bangga punya anak seperti Akhdan, dan Halwah (sapaan akrab kedua anaknya). Rencana pengen lanjutkan sekolah mereka kejenjang berikutnya masih bingung, dan mau dimasukin pesantren juga belum tau berapa biaya yang harus disiapkan. Sedangkan ekonomi keluarga kami seperti ini. Kemarin Akhdan seneng banget dapat topi, dan baju, Mohon maaf jika ada kata-kata yang salah dari anak saya yang sedang berjualan dipinggir jalan itu. Mereka pasti selalu menjawab ketika ada yang menanyakan apa-apa. Itulah kepolosan anak saya yang sudah Allah SWT titipkan kepada kami sekeluarga,” lirih Parniyah dengan mata berkaca-kaca.

Penulis: Jhole
Foto: Jhole