Menkeu: Ekonomi Mau Maju, Upah Buruh Harus Dinaikkan

Aksi mogok kerja yang dilakukan ratusan buruh PT. Indofood cbp Sukses Makmur divisi kemasan. | Foto: Hendra

Untuk meningkatkan perekonomian, berbagai pihak harus bisa mengubah dua pola pikir, yakni jangan bergantung pada sumber daya alam dan upah buruh yang murah.

“Kita enggak bisa hidup dari SDA dan buruh murah,” ujar Menteri Keuangan Chatib Basri, di Hotel Borobudur, Senin (7/4/2014).

Bacaan Lainnya

Chatib menjelaskan, harus ada penguatan dari sisi pemasukan. Namun, pemasukan tersebut 65 persen jangan diambil hanya sisi sektor ekspor saja. “Indonesia enggak bisa hidup dari 65 persen ekspor komoditas, ini harus diversifikasi,” ungkap Chatib.

Jika ingin menambah pemasukan dari ekspor, Chatib meminta para pengusaha tambang membuat pabrik pengolahan mineral (smelter). Dengan begitu, nilai jual ekspor mineral bisa bertambah dan menguntungkan negara.

“Bikin dulu smelter baru bicara bea keluar,” ungkap Chatib.

Chatib menambahkan, jika diversifikasi dilakukan, sumber daya manusianya harus diperbaiki. Salah satu caranya pemberian keringanan pajak di sektor pendidikan dan pelatihan.

“Kualitas SDM harus diperbaiki. Apa yang dilakukan kita kasih insentif untuk training, selain itu akan diberi beasiswa,” jelas Chatib.

http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2014/04/07/1524306/Menkeu.Ekonomi.Mau.Maju.Upah.Buruh.Harus.Dinaikkan

Pos terkait