Mengintip Pendidikan Rutin PUK SPL FSPMI PT Java Pasific Sidoarjo

Sidoarjo,KPonline – Fungsi berserikat adalah memberikan Pendidikan dan Perlindungan,yang secara tidak langsung menjadi hak bagi setiap anggota sebuah serikat pekerja,yang pastinya harus di imbangi dengan adanya kewajiban kepada organisasi bisa berupa taat intruksi ataupun dalam administrasi .

Namun masih banyak anggota yang beranggapan bahwa pendidikan itu tidak penting,dan enggan untuk mengikutinya padahal di sisi lain yakni pengusaha ,merekat terus meningkatkan pengetahuan di bidang perburuhan dengan tujuan agar bisa mencari celah untuk bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar serta kemenangan saat berkasus dengan pekerjanya.

Bacaan Lainnya

Ternyata hal itu disadari oleh Pengurus PUK SPL FSPMI PT Java Pasific, Krian,Sidoarjo yang baru bergabung pada akhir 2017 lalu.

Tidak ingin anggotanya tertinggal dalam pengetahuan perburuhan,maka pengurus PUK mengagendakan pendidikan rutin satu minggu sekali yang di adakan di Kantor PC SPL FSPMIĀ  Kab Sidoarjo seperti yang hari ini Selasa 27/03/2018 dilaksanakan.

Mengingat di perusahaan berjalan sistem 3 shift kerja maka pendidikan digilir bagi mereka yang shift 2 dan shift 3 saja karena kegiatan pendidikan dilakukan pada pagi hari.

Wakil Sekretaris PC SPL Sidoarjo ,Dewanto dan Bambang Puryanto memaparkan materi dengan tema Advokasi ,para peserta pendidikan dibuka pemikirannya tentang apa dan bagaimana sebuah advokasi itu harus dilakukan agar apa yang menjadi tujuannya bisa tercapai.

Salah seorang peserta pendidikan ,Ari Wibowo menyampaikan bahwa sebelum masuk serikat dirinya tidak membayangkan bahwa akan diberikan pendidikan seperti ini,yang ada dalam pandangan sebelumnya adalah cuman daftar dan bayar iuran saja ,kita tinggal lapor kepada pengurus bila menghadapi permasalahan dan menunggu hasilnya saja,ternyata pandangan itu salah.

Justru kita harus bisa mengadvokasi secara mandiri mengingat yang berhubungan secara langsung dengan pengusaha adalah kita sendiri ,jadi bila ada permasalahan bisa diselesaikan dengan secara langsung tanpa ada pihak ketiga dan mengutamakan “win win solution”.

Para peserta yang baru dua kali ini mengikuti pendidikan tampak sedikit mengeryitkan dahi karena di dalam materi terdapat istilah istilah hukum yang baru di dengarnya,namun mereka merasa senang karena pikirannya bisa terbuka akan kondisi perburuhan saat ini dan akan terus bersemangat untuk mengikuti pendidikan selanjutnya.

(Khoirul Anam/Sidoarjo)

Pos terkait