Pasuruan, KPonline – Kita hidup di dunia ini wajib hukumnya untuk mencari ilmu, begitu juga pekerja/buruh tidak ada alasan untuk tidak mencari ilmu, baik ilmu dunia maupun akhirat.
Dalam pengajian umum kuliah subuh yang rutin diadakan setiap Ahad pagi pukul 05.00 WIB di Masjid Toha Pondok Pesantren Sunniyah Salafiyah, Jl. Sidogiri KM 1, Kraton, Kabupaten Pasuruan.
Yang selalu dihadiri oleh ratusan warga muslim Pasuruan dan sekitarnya, membahas kajian hadist kitab Syifa’us Syaqim yang disampaikan oleh Habib Taufiq Assegaf.
Manusia yang baik, berkualitas, bermutu, ada dua orang yaitu :
1. A’limun orang yang berilmu.
2. Muta’alimun orang yang belajar mencari ilmu.
Orang yang punya ilmu terus mengamalkan ilmunya, atau orang yang tidak punya ilmu lalu dia belajar mencari ilmu.
Orang yang kerja thok tapi tidak mencari ilmu, itu tidak bermutu.
Dalam ayat Al-quran Alloh SWT memberikan satu pertanyaan bukan untuk dijawab tapi kita paham apa isinya,
“Katakan wahai Nabi Muhammad SAW apakah sama orang yang berilmu dengan orang yang tidak berilmu.”
Orang yang berilmu mempunyai derajat yang tinggi dihadapan Allah SWT, sedangkan orang yang tidak berilmu sebaliknya.
Orang yang beriman dengan ilmu/ulama itu beda derajatnya atas orang beriman tapi tidak berilmu/bukan ulama. Diangkat derajatnya di hari kiamat itu dengan 700 derajat, antara derajat yang satu dengan kedua 500 tahun perjalanan.
Tak kasih tau perbedaan derajat,
Antara RT/RW dengan kepala desa bedanya apa? Seluruh RT/RW di kampung itu tersebut harus ngikuti instruksi, patuh dan taat kepada satu kepala desa.
Naik satu tingkat antara kepala Desa dengan Camat apa bedanya? Tentu naik lagi derajatnya, seluruh kepala Desa di Kecamatan itu harus patuh dengan instruksi satu camat.
Begitupun yang diatasnya naik satu tingkat satu tingkat derajatnya. Kalau dihitung sudah beda 6 derajat dari RT/RW hingga Presiden. Sedangkan derajat orang yang berilmu itu tidak bisa dihitung.
Nabi Muhammad SAW pernah berkata supaya kita hidup di dunia itu harus punya cita-cita, apakah itu :
1. Jadilah orang yang punya ilmu
2. Jadilah orang yang belajar ilmu
3. Jadilah orang yang medengarkan ilmu
4. Jadilah orang yang cinta ilmu
Jangan jadi yang nomor lima, udah nggak alim, tidak mau belajar, tidak mau mendengarkan nasihat, dan tidak cinta ilmu lagi. Maka kamu menjadi orang yang celaka.
Ibaratnya Jadilah kamu seperti berlian, jika tidak jadilah kamu seperti emban atau cincinnya, kalau tidak jadilah kotaknya, kalau tidak juga minimal jadilah seperti bungkusnya. Jangan tidak menjadi apa-apa dan tidak berguna.
Hati-hati kalau kita tidak berilmu.
Jangan jadi bodoh.
Jangan percaya sama yang palsu, bagaimana tahu itu palsu, ya banyak belajar ilmu.
Orang yang hebat Ialah orang yang bersemangat belajar ilmu agama. Pahalanya sama dengan jihad fisabilillah.
(Dede Faisal RA)