Lockdown Malaysia Dan Pengetatan Singapura Mulai Berdampak Pada Kondisi Batam

Batam,KPonline – Kebijakan Pemerintah Malaysia menutup akses masuk dan keluar negara itu (lockdown) mulai hari Rabu (18/3), serta pembatasan dan pengetatan aturan masuk ke Singapura bagi warga dari negara-negara ASEAN membuat arus penumpang turun drastis dari Batam ke kedua negara tersebut.

Di Pelabuhan Feri Internasional Batam Center, misalnya, trip keberangkatan kapal berkurang hingga 75 persen. Sejumlah aktivitas perekonomian di Pelabuhan Internasional Batam kini tampak sepi

Bacaan Lainnya

Sementara itu, tulisan Cancelled menghiasi beberapa monitor informasi jadwal kapal yang tertera di sudut-sudut kawasan pelabuhan ini. Dari 78 trip reguler setiap harinya, sebanyak 64 berstatus Cancelled, sisanya masih terjadwal, itupun untuk kepentingan pemulangan WNA ke negaranya masing-masing.

Efek ekonomi dari penurunan ini, mulai memberikan dampak nyata. Dimana kabar akan adanya aktivitas merumahkan karyawan mulai berhembus akibat penurunan frekwensi berlayar kapal. Apalagi Lockdown yang diberlakukan baru berjalan beberapa hari saja, ketiadaan penumpang masih menyisakan waktu yang cukup panjang.

Sebelumnya, pelaku pariwisata telah menjerit dengan penurunan aktivitas agensi travel yang berada di angka hingga di atas 90 persen. Tidak ada lagi aktivitas mereka membawa wisatawan jalan-jalan, walaupun itu hanya untuk daerah Kepri dan sekitarnya.

Di sisi dunia Industri, Lockdown ini memberi dampak pada mobilitas ribuan expatriate dari berbagai jabatan mulai dari Presiden Direktur, General Manager, Manager Produksi sampai pada para engineer, yang bekerja di Batam dan mobile ke Batam-Singapura dan Batam-Malaysia.

Kondisi ini membuat aktivitas produksi industri di Batam mengalami gangguan. Belum lagi Lockdown itu juga memberi dampak pada terganggunya aktivitas keluar masuk bahan baku industri dari kedua negara ke Batam.

 

Pos terkait