Aksi Komite Revolusi Pendidikan Indonesia (KRPI) Maluku Utara Peringati Hari Tani Nasional 2022 : Wujudkan Reforma Agraria Sejati

Maluku, KPonline – Aksi para mahasiswa dan pemuda di depan kediaman Gubernur Maluku Utara Kelurahan Tanah Raja, Kota Ternate berlangsung aman dan kondusif. Selasa (27/9/2022).

Kurang lebih puluhan massa aksi berada di luar pagar Kediaman Gubernur Maluku Utara, “Kami mendesak Gubernur segera cabut izin PT. First Pasific Mining di Sagea Weda Utara dan Selamatkan Hutan Patani Halmahera Tengah dari ancaman pertambangan, dan merespon aspirasi yang di sampaikan massa aksi,” tegas moderator kawan Kama.

Bacaan Lainnya

Aksi rute selanjutnya di depan pasar Barito, namun adanya pembubaran paksa dilakukan pihak Kepolisian Intel Polres Ternate dengan membubar paksa massa aksi tersebut pada pukul 15.06 WIT, persisnya di depan Pasar Barito.

“Ada seorang petugas keamanan kepolisian menarik spanduk massa aksi yang tertulis : Tanah Untuk Rakyat dan Lawan Oligarki Tambang, bukan hanya itu umbul-umbul yang di pegang kawan-kawan di tarik lalu dibuang, Intel juga menghentikan agar tidak lagi menyampaikan orasi di muka umum”, tegasnya Koordinator Lapangan Kawan Aldi.

Bahwa penyampaian pendapat dimuka umum diatur dalam Undang-undang No. 9 Tahun 1998. Cara-cara aparat dengan dalih mengganggu menuai polemik. Banyak KRPI Maluku Uktara menilai langkah petugas tak tepat lantaran mengabaikan hak-hak konstitusi massa aksi, kata Kawan Aldi.

Dalam aksi tersebut tidak dipertemuakan dengan Gubernur Malut dimana massa aksi menyampaikan pernyataan sikap, sebagai berikut :

1. Wujudkan Reforma Agraria Sejati

2. Cabut Seluruh IUP di Maluku Utara

3. Cabut Izin PT. FPM di Sagea Weda Utara, Halmahera Tengah

4. Hentikan Represifitas terhadap Gerakan Rakyat dan Wujudkan Demokrasi

5. Naikkan Harga Komoditi Lokal (Pala, Kelapa, Cengkeh) dan Selamatkan Hutan Patani dari Ancaman Industri Tambang

6. Stop Kekerasan Seksual Terhadap Perempuan dan Anak

7. Tolak : UU Cipta Kerja, RKUHP dan Revisi UU Sidiknas

8. Naikkan Upah Buruh (UMP 2023 15%)

9. Turunkan Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM)

Massa aksi setelah membacakan pernyataan sikap berangsur membubarkan diri dengan tertib dan kondusif.

Pos terkait