Pelalawan, KPonline – Presiden dan Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (DPP FSPMI) kunjungi Dewan Pimpinan Wilayah FSPMI Riau (DPW FSPMI) dalam agenda Kunjungan Rapat Wilayah Khusus (Rawilsus) dan Konsolidasi yang terlaksana dengan sukses hingga akhir acara.
Bertempat di Gedung Aula Kampus Akademi Komunitas Negeri Pelalawan(AKNP), Jalan Maharaja Indra, Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, Minggu (07/11/2021) pukul 09.00 WIB.
Agenda ini dihadiri oleh Presiden Riden Hatam Aziz SH dan Sekjend Sabilar Rosyad SH, turut hadir anggota DPRD Komisi I Kabupaten Pelalawan H. Abdullah S. Pd, Ketua DPW Satria Putra beserta jajaran, Ketua KC Yudi Efrizon beserta jajaran, Kapolres Pelalawan/mewakili, sekaligus panitia acara oleh kelompok mahasiswa dan Pimpinan Unit Kerja (PUK) yang tergabung di FSPMI se-Provinsi Riau.
Presiden DPP FSPMI memotivasi seluruh anggota FSPMI Provinsi Riau supaya dapat menjaga serta mengembangkan perjuangan organisasi agar tetap utuh dan terus maju. “Dimana strategi perjuangan kita agar dapat ditambah lagi, dulu strategi kita konsep, lobi, aksi, dan pada kongres kemarin sudah kita putuskan agar strategi juang kita ditambah dengan politik. Saya ingin memberi contoh agar kawan-kawan yakin, kenapa kita diperusahaan masih bisa mempertahankan hak-hak kita? dibeberapa perusahaan saya yakin upah kawan-kawan yang perusahaan sudah bagus sudah pasti UMK tidak dipakai mungkin ada juga yang lebih dari UMK, itu dikarenakan kawan kawan masuk ke area kekuasaan ,apa itu area kekuasaan? kekuasaan kawan-kawan itu ada didalam Bipartit”.
Konsolidasi ini sangat penting dan ditunggu-tunggu oleh seluruh pengurus/anggota FSPMI se-Provinsi Riau ini karena langsung disampaikan oleh Presiden dan jajaran DPP FSPMI.
“Dulu waktu saya masih sekolah yang saya tau tentang Riau bahwa negeri penghasil minyak artinya negeri yang kita pijak ini adalah negeri yang kaya, namun kenapa kondisi kita sekarang seperti ini, outsourcing merajalela, kontrak yang tidak jelas itu artinya ada yang salah dalam mengelolanya,
dan seperti yang kita ketahui hadirnya FSPMI di Riau ini baru 3 tahun, artinya masih sangat rentan, tapi saya melihat FSPMI Riau sudah dikenal keberadaannya dan sudah menjadi yang diperhitungkan dalam pergerakan”, tutup Riden.