Keteladanan Isbandi Anggono

Serang, KPonline – Seperti daerah lain, tentunya ada sosok seseorang yang berpengaruh dalam perjuangan organisasi Federasi Serikat Pekerja Metal lndonesia (FSPMI) di daerahnya. Di Serang pun demikian.

Dia adalah Isbandi Anggono. Pria kelahiran Pangkal pinang, 14 Februari 1963 ini adalah sosok yang jika dilihat dari segi usia sudah tidak muda lagi. Namun semangatnya melebihi yang muda.

Isbandi dekat dengan anggota dan tak pernah membedakan sektor atau federasinya apa. Di tingkat Aliansi Buruh Serang pun, dia cukup di kenal sebagai salah satu seorang pemimpin dan pendiri yang sangat berpengaruh di FSPMI Serang. Dia ikut berperan aktif dalam setiap agenda apapun yang diadakan Aliansi Buruh Serang maupun FSPMI.

Di Kabupaten Serang sendiri, Ayah yang memiliki 3 anak hasil dari pernikahannya, merupakan Ketua Pimpinan Cabang Serikat Pekerja Elektronik Elektrik Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (PC SPEE FSPMI) Serang- Banten Periode 2016-2021. SSelain menjadi Ketua PC SPEE, ia juga menjabat sebagai salah satu pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) FSPMI Provinsi Banten.

Agenda yang berjalan selama bulan Suci Ramadhan ini sudah terlewati, beberapa buruh pun beberapa sudah melakukan rutinitas tahunannya, yaitu mudik atau pulang ke kampung halamannya selama Libur Hari Raya Idul Fitri.

Menghabiskan waktu libur bersama keluarga tercinta tentu menjadi sebuah pilihan untuk mengisi waktu di libur panjang ini.

Dan pada saat sore itu, tepatnya Minggu (10/06/2018) tampak 3 (tiga) pemuda, 2 diantaranya sudah tidak bekerja lagi namun masih tetap aktif di organisasi sebagai Team Organizer FSPMI Serang dan yang satunya merupakan pengurus di salah satu PUK yang ada di Serang yang saat ini sedang mengalami masalah juga di perusahaannya terkait kontraknya yang sudah tidak di perpanjang lagi oleh pihak manajemen di perusahaan tempat dia bekerja.

Sebelum mereka melakukan perjalanan Mudik, mereka berkunjung ke kediaman Isbandi yang bertempat di daerah Ciruas, sekaligus bersilaturahmi.

Mereka datang membawa anak istri nya, karena di FSPMI organisasi tidak sekedar organisasai semata, melainkan sudah seperti keluarga kedua bagi semua anggota FSPMI Serang.

Saya pun ikut dengan mereka, dan ada satu hal yang mungkin tidak banyak anggotanya tahu, disaat semua sibuk dengan segala persiapan menyambut Hari Raya Idul Fitri nanti, dia masih saja memikirkan anggota nya yang kebetulan sedang tertimpa kasus dan tidak bisa mendapatkan hak mereka seperti gaji atau pun Tunjangan Hari Raya (THR) yang mungkin kalau anggota lainnya masih mendapat kan hak tersebut seperti biasa tanpa ada masalah yang harus dilalui.

Isbandi memperhatikan akan hal tersebut. Salah satunya adalah memberikan apa yang mungkin masih bisa dilakukan untuk meringankan anggota FSPMI Serang yang sedang tertimpa masalah tersebut walaupun tidak seberapa. Namun saya lihat setidaknya itu pun sedikit meringankan keluarga anggota FSPMI yang sedang mengalami kasus.

Sisi positif yang saya ambil di hari ini adalah terkadang kita tidak sadar kebaikan sekecil apapun tidak pernah sia-sia, seandainya memang tidak ada gunanya bagi si penerima, paling tidak bermanfaat bagi si pemberi.

Semoga kita bisa mencontoh sifat – sifat baik, solidaritas dan kepeduliannya selama ini.

(Ayu)