Ke Jawa Timur Ku Kan Kembali

Mojokerto, KPonline – Beberapa hari yang lalu, tepatnya 4-6 Desember 2020 saya berkesempatan untuk menghadiri pelatihan dasar Media Perdjeoangan Wilayah Jawa Timur.

Ini adalah kesekian kalinya saya datang ke Jawa Timur, sekarang Kabupaten Mojokerto menjadi tujuan saya, tepatnya di Kantor Bersama Konsulat Cabang FSPMI kabupaten Mokokerto yang terletak di Dusun Sambong, Desa Jasem di daerah Ngoro.

Mojokerto yang menjadi tempat pelatihan kali ini saya yakin memang menjadi pilihan utama , selain  tentunya sejalan dengan cita cita Ketua Konsulat Cabang FSPMI Kabupaten Mojokerto Ardian Safendra yang ingin menjadikan Mojokerto sebagai kota pendidikan bagi para buruh, dimana lokasinya yang tenang, luas , nyaman  serta jaringan internet via wifi yang ngacir dan tentunya dukungan dari perangkat organisasi termasuk didalamnya adalah para kawan kawan Garda Metal.

Menjadi menarik bagi saya tatkala pelatihan diadakan ditengah pandemi, dimana saya  melakukan perjalanan yang cukup jauh dari tempat saya tinggal di Cikarang, Jawa Barat menuju tempat pelatihan di Mojokerto, Jawa Timur dan tentunya harus memenuhi standar protokol kesehatan mulai dari rapid tes, jaga jarak dan lainnya saat menggunakan transportasi umum.

Tapi saat melihat animo peserta yang luar biasa tercatat ada 44 peserta dari 8 kota dan kabupaten di Jawa Timur bahkan ada yang memerlukan waktu tempuh hingga 6 jam untuk mencapai tempat pelatihan seperti peserta dari probolinggo dan luar biasnya mereka tetap mengikuti pelatihan hingga selesai.

Bahkan beberapa diantaranya masih bekerja masuk malam tapi mereka tetap kembali dan bersemangat mengikuti  pelatihan sampai selesai. Hal – hal inilah yang membuat saya bangga dan bahagia ada di tengah mereka dan melupakan semua proses perjalanan saya.

Pelatihan dengan tema menjadi tim media yang menguatkan organisasi serta bagaimana memaksimalkan smartphone sebagai alat perjuangan dalam gerakan media, ini menjadi penting karena bagaimanapun juga kita musti sadar bahwa Smartphone sudah menjadi gaya hidup atau kalau boleh dikatakan sebagai bagian hidup bagi kebanyakan orang maka bagaimana kita bisa memaksimalkan alat tersebut dalam kerja kerja media.

Jangan lupakan juga bahwa Media Perdjoeangan adalah satu dari lima pilar organisasi yang dimiliki oleh FSPMI, maka untuk menjadi Media yang bisa memperkuat organisasi maka Media Perdjoeangan harus bisa memahami seperti apa dan bagaimana FSPMI dan tentunya Media Perdjoeangan itu sendiri dengan baik, tanpa mengabaikan pilar yang lainnya seperti Garda Metal, Training Centre, Lembaga Bantuan Hukum dan Induk Koperasi Buruh Metal Indonesia.

Mojokerto juga menunjukkan sisi keindahan tersendiri, mulai dari Candi Jedong, feeling good sampai pemandian air panas  pacet yang memberikan suasana keindahan dan nyaman sekaligus hangat, diantara kawan kawan yang luar biasa selama saya disana  dari bung anam, bung ipang,  bung herman, bung eko, mbak laila, mbak magda, simbah dan juga bung hasan bisri atau yang biasa dipanggil sinyo serta yang lainnya dari awal kedatangan saya hingga saya meninggalkan Jawa Timur.

Tak lupa tentunya para peserta pelatihan dasar media ini, dimana awlanya banyak yang tidak memahami Media Perdjoeangan tapi di akhir pelatihan mereka satu suara bahwa mereka tidak akan berhenti sampai di sini. Mereka akan terus melanjutkan kerja kerja Media.

Dan harus saya akui Media Jawa Timur memang berbeda dimana dalam pelatihan yang berjalan baik ini sering pula diselingi candaan khas jawa timuran  yang cukup membuat saya tersenyum dan hebatnya semua tetap berjalan dengan baik hingga selesainya pelatihan dasar media kali ini.

Saat saya mendengar Bung Suhadi yang akrab di sapa Sabla, seorang yang dikaruniai Tuhan bisa menggambar tangan dan membuat karikatur yang luar biasa  terbaring sakit di salah satu Rumah Sakit di Sidoarjo, harapan saya adalah saya bisa membesuk beliau tentunya menyempatkan diri diantara waktu pelatihan, tapi saya mendapatkan kepastian bahwa tidak boleh ada yang membesuk di Rumah Sakit tersebut karena sedang pandemi dan protokol kesehatan.

Hanya doa kepada Yang Maha Kuasa terpanjatkan semoga saudara dan sahabat kami bung Suhadi diberi kesembuhan dan pulih seperti sedia kala, amin.

Terima kasih juga saya sampaikan kepada jajaran perangkat organisasi baik dari DPW FSPMI Jawa Timur, juga Perangkat KC FSPMI se Jawa Timur,  dalam hal ini Bung Pujianto, Bung Ardian, Bing Eka dan kawan kawang perangkat yang lainnya yang tidak bisa sebutkan satu persatu yang telah menyelengarakan dan  mendelagasikan anggotanya untuk menjadi peserta dalam pelatihan dasar media kali ini, juga kepada kawan kawan Media Perdjoeangan Wilayah Jawa Timur

Berharap kedepannya Media Perdjoeangan terkhusus jawa timur  terus bisa mewarnai dan menjadi bagian penting dalam  perkembangan organisasi. Ini hanya satu langkah awal kita dan bagaimana kedepannya kita bisa terus melangkah dan melakukan kerja kerja Media yang memperkuat organisasi tentunya dengan sesuai aturan yanga ada.

Mengutip kata sahabat saya Bung Ipang bahwa Media Perdjoeangan harus bisa menjadi penjaga organisasi terutama di tengah era digital saat ini. sekali lagi selamat buat kawan kawan Media Perdjoeangan wilayah Jawa Timur.

Dan kembali ke Jawa Timur sekali lagi, semacam membawa kegairahan tersendiri bagi saya terutama saat bicara Media dan terkhusus Media Perdjoeangan, karena ketika saya kembali kesana saya masih akan bertemu dengan kawan kawan yang dulu permah mengikuti pelatihan dasar media perdjoeangan hampir di setiap angkatan terdapat mereka yang aktif hingga saat ini dimulai dari surabaya tahun 2014 sampai dengan bromo tahun 2018.

Mereka masih saya jumpai hingga saat ini dan terus bergerak dalam pergerakan kaum buruh terutama FSPMI dan Media Perdjoeangan. Bersyukur saya bisa kembali hadir di tengah tengah mereka saat pelatihan kemarin, meskipun tidak semua berkumpul karena satu dan lain hal tapi percayalah kerja kawan kawan di Media Perdjoeangan luar biasa. Dan sekali lagi saya mau katakan Ke Jawa Timur Ku Kan Kembali.