KC FSPMI Surabaya Lakukan Kunjungan Kerja di PUK Solihin Jaya


Surabaya, KPonline – Senin,16 Oktober 2023,dalam rangka menjaga kekompakan dan kesolidan organisasi ,Konsulat Cabang FSPMI Surabaya mengadakan Kunjungan kerja ke PUK SPL FSPMI Solihin Jaya.

Para anggota PUK yang mayoritas perempuan tersebut pun berkumpul di aula PT Solihin Jaya Jl.Rungkut Industri IV no 19 Surabaya.dengan di dampingi oleh Pimpinan Cabang SPL FSPMI Surabaya Moh Ismail,Dimana dalam sambutannya memberikan contoh ketika pengusaha mau memPHK , “Ketika Omnibus Low Cipta kerja no 06 2023 yang melemahkan kita maka kita menggugat kemarin ditolak, tidak ada cara lain hanya kekompakan dan gerakan kita yang bisa menyelamatkan anggota, seperti semboyan kita logam kompak logam kuat logam kuat hebat” Ujarnya

“Dan dulu ada 2 partai yang menolak Omnibuslaw tapi ketika kita minta jadi saksi saat gugatan uji materil di MK ketiga partai tersebut ternyata tidak mau membantu untuk menggagalkan uu tersebut ” Tambah Pimpinan Cabang kota surabaya.


Maka dari itu lahir lah partai Buruh untuk memperjuangkan kaum buruh dan warga miskin , jadi di tahun 2024 nanti kita anggota dan keluarga pastikan untuk memilih partai Buruh dan kader kadernya di masing-masing daerah.

Sedangkan Ketua Konsulat Cabang (KC) Surabaya,Doni Ariyanto menyampaikan perihal Membangun gerakan, kembali ke khitro FSPMI adalah organisasi gerakan FSPMI adalah kontrol sosial apapun itu baik kebijakan pabrik maupun ditingkat pemerintah dan negara.
” Kita telah mendengar dalam aksi-aksi kemarin mungkin teman-teman atau ibu-ibu yang ikut, menjadi sebuah kekalahan telak kita dalam rezim ini. “Ujarnya

“Kekalahan kita ini bukan kesekian kalinya kita katakan tapi jauh lebih besar lagi adalah UU no 6 2023 tentang Cipta Kerja menjadi tangis kita melihat pengabaian negara kepada rakyat melalui UU tersebut dan kenapa kita tolak kawan-kawan biar tau karena banyak mengurangi hak-hak pekerja, negara justru menyingkirkan, memotong memangkas hak melalui kebijakan publik , sangat disayangkan UU itu lahir dari tangan pemerintah ” Lanjutnya

Ketika keadilan sosial bagi rakyat Indonesia yang menjadi simbolis Pancasila ternyata negara tidak hadir .
” keadilan itu hanya memihak kepada oligarki siapa itu? Ya para pengusaha-penguasa itu ” tambahnya.

(Muis)

Pos terkait