Kawali Jawa Barat Peringati Hari Mangrove Sedunia 2022 Bersama KADIN Kabupaten Bekasi

Bekasi, KPonline – Dalam rangka memperingati Hari Mangrove Sedunia Tahun 2022, dengan tema “Aksi Menanam Mangrove untuk masa depan Hijau dalam upaya Mitigitasi dan Adaptasi Perubahan Iklim serta Selamatkan Pesisir Pantai”, menanam 3.000 batang pohon mangrove, bertempat di Kampung Beting, Desa Pantai Bahagia, Kecamatan Muara Gembong yang merupakan area abrasi dengan kerusakan yang cukup besar.

Kegiatan ini diadakan pada tanggal 2 Agustus 2022 oleh Koalisi KAWALI Indonesia Lestari DPW Jawa Barat dan KADIN Kabupaten Bekasi.

Penanaman tersebut diikuti oleh Jabar Bergerak Kab. Bekasi, Mahasiswa UNISMA Tehnik Sipil, PT. Bridon, Aliansi Ormas Bekasi (AOB), Garda Singa Nusantara (GSN), KPPLI, Gabungan Masyarakat Indonesia (GMI), KOMNAS PPLH, FPRB Kab. Bekasi, KPA Ranting, JPKP Kab. Bekasi, Gerakan Anti Narkotika (Granat) dan Sekretaris Desa Pantai Bahagia.

Setelah upacara pelepasan di Lapangan Unisma semua peserta berkumpul di kantor kecamatan Muara Gembong dilanjutkan menuju ke rumah singgah nelayan/petani mangrove, lalu ke lokasi penanaman yang tidak jauh dari rumah masyarakat setempat.

Kegiatan penanaman yang diselenggarakan oleh DPW KAWALI Jabar disponsori oleh PT. Bridon Bekaert, PT. USUI International Indonesia dan Mahasiswa Unisma serta Aliansi Ormas Bekasi yang menyumbangkan bibit pohon mangrove sebagai bentuk dukungan terhadap program pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir, menjaga ekosistem pantai, serta laut dengan penanaman Mangrove di pesisir pantai guna mengurangi dampak abrasi pantai.

Selaras dengan yang disampaikan oleh Gubernur Jawa Barat Mochamad Ridwan Kamil pada saat acara penanaman mangrove di pantai Bali Kabupaten Subang, dirinya meminta masyarakat untuk terlibat aktif dalam gerakan menanam jutaan bibit pohon mangrove yang kini sedang digencarkan oleh Pemerintahan Provinsi Jabar. Mengingat, ratusan hektare tanah di wilayah pesisir Bekasi sudah hilang karena abrasi.

Mangrove yang mampu menahan ombak, mencegah abrasi juga mampu meminimalisir kerusakan yang diakibatkan oleh bencana tsunami. Dari aspek ekologi, mangrove berfungsi sebagai filter polusi air dan udara karena mampu menyerap polutan atau asap dari udara, di samping itu mangrove juga sebagai habitat tempat hidup dan berkembang biaknya berbagai jenis ikan dan biota laut. Dari sisi ekonomi, mangrove mampu menghasilkan kayu untuk bahan bangunan.

Ketua DPW Koalisi KAWALI Jabar Edvin Gunawan menghimbau dan mengajak masyarakat dan kelembagaan lainnya untuk memulihkan dan melindungi kelestarian ekosistem sebagai upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim serta pemulihan konservasi di wilayah pesisir pantai Jawa Barat khususnya di Muara Gembong dan sekitarnya dengan cara memelihara dan menjaga pohon mangrove yang ditanam agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, sehingga kedepannya diharapkan ekosistem dan biota laut dapat memberikan andil dalam meningkatkan kondisi ketahanan nasional pada tingkat yang semakin handal.

“Kami, Kawali Jawa Barat akan terus konsen dan fokus dalam konservasi penanaman mangrove di wilayah Jawa Barat khusus nya wilayah Kabupaten Bekasi di wilayah Kecamatan Muara gembong,” ujar Edvin yang juga mendukung Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam gerakan Penanaman Mangrove.

Menurut informasi yang ada saat ini degradasi habitat mangrove di Jawa Barat telah mencapai 61 persen dan untuk terumbu karang yang rusak mencapai 44 persen. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa penanaman mangrove butuh upaya ekstra. Kalau mangrove rusak atau tidak ada, maka akan berdampak besar bagi lingkungan seperti terjadinya banjir rob karena mangrove tak bisa jadi barier lagi.

Penulis: Fudhoil
Editor: Deddy Chandra
Foto: Fudhoil