Jelang Imlek Dodol Cina Makin Diburu, Kini Produksinya Capai 1 Ton per Hari

Bekasi, KPonline – Produksi kue keranjang atau di Cikarang diķenal dodol Cina atau dodol Imlek, sejumlah perajin kue keranjang atau dodol cina di Desa Karang Asih, Kecamatan Cikarang Utara, Bekasi, Jawa Barat mulai kebanjiran pesanan. Produksi kue keranjang bahkan bisa mencapai satu ton per hari.

Aktifitas pembuatan kue keranjang atau dodol cina ini mulai penggilingan beras, hingga mengolah bahan adonan dari gula merah, tepung beras, dan santan kelapa.

Dari penelusuran Koran Perdjoeangan, proses pengerjaan dodol cina di sini masih secara tradisional. Para pengerajin mengandalkan kayu sebagai pembakaran saat mematangkan dodol cina. “Pembakaran kayu untuk menjaga kualitas dan cita rasa hasil dodol cina yang telah dirintis sejak 15 tahun lalu,” jelas Ester, pembuat dodol Cina.

Ester, mengatakan, dalam satu hari dodol cina buatannya sebanyak 1000 buah dengan berat masing-masing 1 kilo gram, jika dikemas beratnya mencapai satu ton.

“Pesanan kue keranjang ada peningkatan produksi untuk tahun ini dibandingkan dari tahun 2022,” kata Ester, Senin (21/1/2023).

Pesanan kue keranjang ini tidak hanya seputar wilayah Jabodetabek saja, melainkan hingga Surabaya, Jawa Timur. Untuk harga dodol cina ini mulai dari kisaran Rp. 30.000 per kilogram.

“Biasa langganan dari luar Cikarang, ada Jakarta, ada dari Bandung, Pamanukan, Surabaya. Rasa mungkin yang membuat mereka biasa kembali beli di sini, memang kami menjaga kualitas dan proses pembuatannya pun masih tradisional,” ujar Ester.

Sementara salah satu pembeli, Willy, mengatakan membeli dodol cina hingga lebih dari satu kuintal. Nantinya dodol cina ini untuk disantap pribadi, disajikan untuk tamu yang datang dan dibagikan ke tetangga.

“Beli dodol disini sudah sejak lama, selain buat pribadi, untuk saudara juga, satu kuintal lebih dan setiap tahun beli di sini,” ungkap Willy.

Kue keranjang dengan bahan dasar ketan dan gula pasir diproduksi hanya satu bulan jelang Tahun Baru Imlek. (Yanto)