JCM Adakan Workshop Hubungan Industrial Yang Ke 9

Bekasi, KPonline –  Selasa, 10 Juli 2018 bertempat di MM 2100 Cibitung JCM menggelar workshop yang ke 9, workshop dibagi 2 sesi, yaitu pagi hari pesertanya para pengurus serikat pekerja FSPMI dan F LOMENIK, sore hari ditambah para peserta dari unsure menejemen perusahaan jepang.

Pembukaan workshop pagi hari hadir Obon Tabroni Deputy Presiden, Riden Hatam Azis Sekjen DPP FSPMI, dari F LOMENIK hadir Jhon Kenedi.

Bacaan Lainnya

Di Workshop pagi yang pesertanya para pengurus Serikat Pekerja ada sesi tanya jawab dan diskusi beberapa masalah yang muncul di level pengurus unit kerja, dan Koichi Asanuma selaku General Secretary JCM berjanji menindaklanjutinya dalam forum diskusi dengan DPP FSPMI.

Untuk workshop sore hari yang dihadiri pula dirjen tenaga kerja, duta besar jepang untuk Indonesia, dinas tenaga kerja Kab.Bekasi, para menejemen dan juga hadir pengelola kawasan BEFA/MM2100 Mr. Yoshihiro Kobi.

Dalam workshop ini di sampaikan kasus union busting di PUK SPEE FSPMI Panasonic Baterai yg ada di kawasan Gobel disampaikan oleh Jufrizal mantan sekretaris PUK SPEE FSPMI Panasonic Baterai, mereka di berangus serikat pekerjanya karena mengangkat masalah “magang”, kontrak yang tidak sesuai undang-undang. Bahkan bagi yang magang hanya diberikan upah sebesar Rp 500.000/bulan.

Hal yang sama dalam sesi ini bung Heriyanto ketua PP AMK FSPMI menyampaikan kasus di pt. denso yg telah selesai dan pekerja tetap menjadi anggota SPAMK FSPMI walaupun dengan anggota minoritas dan belum punya hak berunding PKB.

“Dari F LOMENIK jhon kenedi berharap workshop serupa bisa dilakukan diwilayah lain jangan hanya di MM2100 “Ujarnya dalam sambutannya.

Workshop dihadiri 92 peserta dari unsure serikat pekerja, 15 peserta dari JCM Jepang, 25 peserta dari unsur menejemen dan lainnya.

(HRF)

Pos terkait