Jangan Jadi Pecundang dan Perusak Organisasi. Hindari Debat Kusir dan Saling Mengolok di Media Sosial

Mojokerto,KPonline – Garda metal FSPMI Mojokerto mengadakan acara Musyawarah Daerah (Musda) yang pertama kalinya, di Pacet Mini Park, Minggu (21/08/2018)

Tema yang diangkat dalam Musda adalah: “Lanjutkan perjuangan, Resolusi harga mati”. Sebuah kalimat yang sangat heroik dan tentu saja bermakna dalam.

Bacaan Lainnya

Acara musda dihadiri oleh anggota Garda Metal Mojokerto, Konsulat Cabang, Dewan Pimpinan Wilayah, beberapa pengurus Pimpinan Cabang serta Kordinator Nasional Garda Metal yang diwakili oleh Piyong, Ananto, serta tamu undangan.

Adalah sebuah kehormatan karena dalam kesempatan ini hadir pula Obon Tabroni yang juga sebagai Dewan Pembina Garda Metal Nasional. Obon hadir dalam rangka menggelar pendidikan untuk SPAI FSPMI Jawa timur yang pelaksanaanya bersamaan dengan acara Musda meskipun agenda pendidikan dari PP SPAI FSPMI dilakukan ditempat yang berbeda.

Acara dimulai pukul 09.30 Wib yang pembawa acaranya adalah salah satu srikandi Garda Metal Mojokerto, Dwi Ayu.

Selanjutnya acara pembacakan ayat suci Al-Qur’an kemudian peserta menyanyikan lagu Indonesia Raya, Mars FSPMI, dan mars Garda Metal yang dipimpin oleh Linda, pembacaan 5 sikap garda metal dilakukan Arifin dan diikuti oleh semua peserta Musda.

Sambutan-sambutan dimulai dari ketua panitia Awalin, kemudian pimpinan Garda Metal Mojokerto Supriyadi. Sambutan selanjutnya Koordinator Nasional Piyong yang menyampaikan bahwa Garda Metal adalah salah satu pilar FSPMI yang jika salah satu pilarnya ada konflik maka akan berimbas kepada anggota. Piyong juga berpesan bahwa resolusi harga mati.

“Tanamkan di hati, bukan cuma dipikiran,” tegasnya.

Dalam sambutannya, Deputi Presiden FSPMI Obon Tabroni menyampaikan Garda Metal haruslah menjadi perekat organisasi. Bukan menjadi bagian dari konflik di FSPMI.

Obon menambahkan sekarang pemerintah tidak hanya menjadikan kawasan industri sebagai objek vital tapi juga menjadikan kawasan ekonomi khusus dan itu bisa saja diberlakukan di Mojokerto.

Sementara dalam sambutannya ketua DPW Pujianto menjelaskan tantangan Mojokerto kedepan akan lebih berat lagi, berharap semoga dengan struktur yang baru bisa menjadikan Garda Metal Mojokerto dan pilar-pilar lain semakin solid.

Konsulat Cabang FSPMI Mojokerto Ardian Safendra menyampaikan tentang beratnya perjuangan Mojokerto untuk upah sektoral, disparitas dan soal penangguhan upah. Acara musda 1 Garda Metal FSPMI Mojokerto secara resmi dibuka oleh Ardian diiringi gemuruh pekikan yel-yel Garda Metal.

Adapun keputusan Musda menghasilkan struktur kepengurusan sebagai berikut :
1. Pangkorda : Hasan Bisri
2. Sekretaris : Supriyadi
3. Bendahara : Reo Garsia Subagio
4. Ketua Divisi Aksi : Mujainul
5. Wakil Ketua Divisi Aksi : Main basuki
6. Ketua Divisi Pelatihan : Bachtiar
7. Wakil Ketua Divisi Pelatihan : Yoyok
8. Ketua Divisi Organisasi : Awalin
9. Wakil Ketua Divisi Organisasi : Hasyim
10. Ketua Divisi Informasi & Dokumentasi : Rahmat Setyawan
11. Wakil Ketua Divisi Informasi & Dokumentasi : Sugiantoro
12. Ketua Divisi Perlengkapan & Logistik : Muhammad Ahzab
13. Wakil Ketua Divisi Perlengkapan & Logistik : Arifin
14. Ketua Divisi Transportasi : Suwanto
15. Wakil Ketua Divisi Transportasi : Sudarmaji

Pelantikan Pengurus Pimpinan Daerah dilakukan oleh Ardian dan Ipang selaku ketua dan sekretaris Konsulat Cabang FSPMI Mojokerto.

Sebelum acara ditutup Ardian menyampaikan kepada Garda Metal jadilah pimpinan yang amanah terhadap organisasi dan anggotanya, bolehlah berteman dengan siapa saja namun jangan jadi penghianat organisasi. Perahu besar ini haruslah semakin dijaga dan dirawat bersama demi tujuan kesejahteraan pekerja dan rakyat.

” Hindari debat kusir dan saling mengolok di media sosial, datang ke rapat dan bicarakan dengan terbuka serta kepala dingin untuk tujuan yang lebih baik, jangan jadi pecundang dan perusak organisasi.” Tegas Ardian.

Acara ditutup dengan do’a yang dipimpin Muhammad Ahzab.( Ma’aratus)

Pos terkait