Jamkeswatch Bekasi Tagih Kejelasan Pemda Setempat Terkait Kasus Pembacokan Oyan

Bekasi, KPonline – Terjadinya tindakan kriminalisasi yang menimpa Oyan warga Kampung Bojong Koneng, RT 03 RW 03 Desa Telaga Murni, Kecamatan Cikarang Barat yang mengakitbatkan luka yang sangat serius tak luput menjadi perhatian Jamkeswatch Bekasi.

Hingga Sabtu (27/07) dini hari, Oyan mesti dilarikan ke Rumah Sakit. Dengan luka yang sangat serius Oyan terpaksa harus segera dirawat diruangan ICU. Tim Jamkeswatch Bekasi yang kebetulan berdekatan dengan rumah korban langsung bergegas ke Rumah Sakit.

Dengan pengurusan administrasi yang sangat alot, karena walau pun korban sudah terdaftar di kepesertaan BPJS namun BPJS tidak mengcovernya.

Bergegaslah Jamkeswatch untuk berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat. Alhasil Jamkeswatch yang tadinya beritikad baik untuk menolong korban yang kebetulan korban adalah arang tidak mampu, harus menelan ludah sendiri karena dari hasil koordinasi dengan Dinkes setempat, bahwasanya dinkes tidak bisa mengcover biaya korban karena terbentur dengan kebijakan yang ada.

Tidak berhenti disitu, hari berikutnya Jamkeswatch bekasi terus berupaya untuk minta ketegasan pihak pemerintah setempat dalam kasus pembacokan tersebut.

Hingga hari Rabu (31/7) tepat pukul 05.00 WIB, Oyan yang masih dalam ruangan ICU dikabarkan telah menghembuskan nafas terakhirnya. Namun kegigihan komitmen, Jamkeswatch Bekasi terus berkoordinasi dengan instansi pemerintah setempat.

“Harusnya pemda setempat hadir di saat ada kasus seperti ini, jangan cuma berpatokan dengan regulasi yang ada. Ini jelas kok warga kabupaten Bekasi. Korban ini sekarang tinggal dengan ibunya yang cuma kerja serabutan. Kasus ini harus jadi acuan kedepan ketika terjadi kembali,” ucap Lena salah satu Jamkeswatch Bekasi.

Maraknya tindakan kriminalisasi seperti pembegalan hingga menelan nyawa, bukan hanya sekali terjadi. Tingkat pengamanan pun harus segera disiagakan mengingat banyaknya kejadian yang menelan korban.

“Saya juga temui Kadinkes tapi tetap saja jaminannya tidak bisa dikeluarkan, karena terbentur kebijakan. Perdebatan pun sempat terjadi saat itu, cuma mau apa lagi kalau pimpinan sudah memutuskan,” ucap salah satu Jamkeswatch Bekasi kepada Media Perdjoeangan. (Jhole)