Jamkeswatch Bantu Hilangkan Trauma Gadis Cilik Korban Gempa Cianjur

Cianjur, KPonline – Gempa bumi yang menimpa kabupaten Cianjur mengetuk hati setiap manusia untuk saling berbagi kepada sesama. Isak tangis, haru, hingga rasa pilu terus menghantui benak warga kabupaten Cianjur yang terdampak. Tidak hanya disitu air mata pun tergenang ketika hiruk pikuk kehidupan dalam hamparan kehancuran puing-puing bangunan pasca gempa bumi terjadi.

Sebut saja Salfa, gadis cilik yang tinggal di Kampung Garogol, desa Cibulakan, kecamatan Cugenang, kabupaten Cianjur. Salfa tinggal hanya bersama ibu, dan neneknya, karena ayahnya sudah 2 tahun wafat

Gempa Cianjur membuat wajah Salfa memar kemerahan di bawah mata. Anak gadis polos ini seolah tidak pernah tahu kejadian apa yang menimpa dirinya.

Saat dikonfirmasi Media Perdjoeangan, salah satu relawan Jamkeswatch asal kabupaten Bandung Barat membeberkan kalau Salfa saat terjadi gempa akan pergi untuk mengaji.

“Sebelum berangkat ngaji Salfa pergi untuk mengambil air wudhu, namun dia kaget tiba-tiba rumahnya roboh. Ada salah satu tiang rumahnya yang menimpa bagian dari wajah anak gadis ini,” tutur relawan Jamkeswatch yang akrab dipanggil Oma Inne itu.

Lebih lanjut, Omma Inne justru merasa iba melihat anak gadis yang masih usia 6 tahun itu, merasa beban sosial untuk menghibur Salfa.

“Ibu salfa sudah membawanya ke Rumah Sakit, namun pihak medis menyatakan tidak apa-apa, cuma masih ada benjolan di dahi Salfa akibat benturan. Hingga hari ini benjol di kening Salfa belum juga mengecil malah jadi agak mengeras. Salfa cerita kalau dia rindu sekolah bertemu dengan temen-temen, dan gurunya, raut muka Salfa pun terlihat sedih ketika diam seolah membayangakan kejadian itu,” pungkas Oma Inne.

Rasa peduli dalam bentuk nyata terlihat dari para dermawan yang datang untuk memberikan bantuannya. Pancaran matahari di waktu pagi seolah menjadi saksi bisu para korban gempa yang menimpa kabupaten Cianjur.

Guncangan gempa bumi yang melanda kabupaten Cianjur pada Senin 21 November 2022 sudah meluluh lantahkan keadaan, bangunan ambruk, puing-puing berserakan di mana-dimana. Hingga menyisakan berdirinya tenda pengungsian berhimpitan antara satu dengan yang lainnya.

Penulis: Jhole
Foto: Ocha