Bandung, KPonline – Integritas adalah salah satu kualitas penting yang harus dimiliki oleh para calon pemimpin daerah, termasuk untuk partai yang mengusungnya. Integritas merupakan sikap yang mencerminkan keseluruhan moral, etika, dan kejujuran seseorang dalam menjalankan tugasnya sebagai pemimpin.
Kualitas integritas yang tinggi sangat diperlukan untuk membangun kepercayaan masyarakat terhadap calon pemimpin dan partai yang mengusungnya.
Para calon pemimpin yang memiliki integritas akan dilihat sebagai contoh yang baik oleh masyarakat dan diharapkan dapat memberikan inspirasi dan motivasi bagi para pemimpin lainnya.
Selain itu, integritas juga memungkinkan calon pemimpin untuk mengambil keputusan yang adil dan bertanggung jawab tanpa terpengaruh oleh kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Hal ini akan membawa dampak positif dalam pengelolaan pemerintahan dan pembangunan daerah serta mampu menjaga kestabilan politik dan sosial di tingkat lokal maupun nasional.
Oleh karena itu, integritas bagi para calon pemimpin daerah harus menjadi prioritas utama dalam memilih dan mendukung mereka, sehingga dapat tercipta kepemimpinan yang berkualitas, transparan, dan bertanggung jawab dalam membangun bangsa dan negara.
Namun negeri ini masih saja terjadi tindak pidana korupsi, masalah korupsi masih merupakan salah satu masalah yang masih menjadi perhatian serius di Indonesia. Hal ini juga tidak terkecuali dalam dunia politik, dimana adanya partai politik yang memiliki kader terjerat kasus korupsi, misalnya kasus yang masih hangat yang menjerat walikota bandung hingga beberapa anggota dewan terkait kasus Bandung Smart City. Permasalahan ini menjadi pertanyaan besar bagi masyarakat apakah masih layak mempercayai calon pemimpin daerah yang diusung dan didukung oleh partai-partai tersebut.
Sebagai masyarakat, kita memiliki hak untuk memilih pemimpin yang terbaik untuk memimpin daerah kita. Namun, dengan adanya kasus korupsi yang melibatkan kader partai tersebut, dapat dipertanyakan integritas dan moralitas dari calon pemimpin yang diusungnya. Apakah mereka benar-benar mampu dan bersedia untuk memajukan daerah, atau justru akan memperkaya diri sendiri?
Oleh karena itu, masyarakat juga harus bijak dalam menilai calon pemimpin, dengan mengedepankan rekam jejak dan program kerja yang ditawarkan, sebab pada akhirnya, pemimpin yang dipilih adalah cerminan dari masyarakat itu sendiri.
Sebelum memilih pemimpin daerahnya, masyarakat seharusnya melakukan beberapa hal penting agar dapat membuat keputusan yang tepat.
Pertama, masyarakat harus melakukan riset dan mengumpulkan informasi tentang calon pemimpin yang ada. Hal ini dapat dilakukan dengan membaca program kerja dan rekam jejak calon pemimpin serta memperhatikan prestasi dan pengalaman yang dimiliki.
Selanjutnya, masyarakat juga sebaiknya mengikuti debat atau forum yang diadakan untuk calon pemimpin agar dapat melihat langsung kemampuan dan visi misi mereka.
Selain itu, melakukan diskusi dengan keluarga dan tetangga juga sangat penting untuk mendapatkan sudut pandang yang beragam tentang calon pemimpin.
Terakhir, masyarakat juga harus mempertimbangkan nilai-nilai etika dan moral yang dimiliki oleh calon pemimpin serta melihat track record mereka dalam memenuhi janji dan berkomitmen pada kepentingan rakyat.
Dengan melakukan hal-hal tersebut, masyarakat dapat secara bijak dan cerdas menentukan pilihan pemimpin daerah yang terbaik untuk memimpin mereka ke arah kemajuan dan kesejahteraan bersama.
Buang jauh jauh kebiasaan buruk mengharapkan adanya politik uang dari para calon, sehingga tidak terjadi lagi kasus korupsi yang melibatkan walikota dan anggota dewan. Sekali lagi, pada akhirnya pemimpin yang dipilih adalah cerminan masyarakat itu sendiri.
Insya Allah dengan ketelitian, kecermatan dan kecerdasan masyarakat dalam menentukan pilihannya, akan muncul pemimpin pemimpin daerah berkualitas yang memiliki integritas dan moralitas tinggi sehingga dapat memajukan daerahnya, hingga perwujudan negara sejahtera dapat terwujud.
Oleh Prana Rifsana
Ketua Partai Buruh EXCO Kota Bandung