Ini Tuntutan Buruh Dalam Aksi 1 Oktober di NasDem, Kemendag, BI, dan Istana

Penampakan Garda Metal dalam aksi buruh.

Jakarta, KPonline – Sekitar dua ribu buruh dari Jabodetabek yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) akan menyelenggarakan aksi unjuk rasa di Kantor DPP Partai NasDem, Senin (1/10/2018). Selain di Jakarta, aksi juga dilakukan serentak di15 Provinsi.

Di Partai NasDem, aksi akan dilakukan jam 9.30 hingga 12.30 wib untuk meminta Ketua Umum Partai Nasdem menindak tegas kadernya yang menjadi Menteri Perdagangan dan gemar melakukan impor. Selain itu, buruh juga menolak kriminalisasi DR Rizal Ramli yang pro rakyat dengan menolak impor oleh Partai NasDem .

Dari Partai NasDem, jam 13.00 – 17.00 wib, buruh akan longmarch ke Kantor Kementerian Perdagangan, Bank Indonesia, dan Istana Negara.

Menurut Presiden KSPI Said Iqbal, aksi di Kementerian Perdagangan, Bank Indonesia, dan Istana Negara adalah untuk menghentikan impor beras, bawang, daging, garam, gula, crinkel semen, pangan, energi.

“Kami akan melawan mafia impor dan mendesak pemerintah untuk membangun ketahanan pangan dan energi nasional,” ujar Said Iqbal.

“Buruh juga meminta turunkan harga barang dan listrik, serta jangan impor,” lanjutnya.

Adapun isu lain yang diangkat adalah menolak pertemuan IMF-World Bank di Bali yang dinilai buruh menghambur-hamburkan uang APBN. Keberadaan IMF – World Bank, menurut Iqbal, tidak dibutuhkan oleh Indonesia maupun dunia.

“Kami juga menolak rekomendasi IMF – World Bank yang ingin menghapuskan upah minimum dan membebaskan penggunaan buruh outsourcing sebebas bebasnya,” ujar Iqbal.

Dalam kesempatan ini, buruh meminta Upah Minimum 2019 dinaikkan sebesar 30 persen.

Selain menyuarakan aksi-aksi tersebut di atas, dalam aksi ini buruh juga akan melakukan penggalangan dana donasi buruh Indonesia untuk duka Palu dan Donggala.