Ini Alasan Aliansi Buruh Bekasi Melawan Berunjuk Rasa di Kawasan Industri

Bekasi, KPonline – Aliansi Buruh Bekasi Melawan (BBM) awalnya melakukan konvoi di semua kawasan industri di Kabupaten Bekasi diantaranya kawasan industri Delta Silicon, EJIP, MM2100, Jababeka, Gobel dan luar kawasan pada Kamis (10/11/2022). Mereka berencana akan beraudiensi dengan Pj. Bupati Bekasi dan Kadisnaker Kabupaten Bekasi.

Namun Pj. Bupati Bekasi dan Kadisnaker Kabupaten Bekasi belum memberikan informasi maupun tanggapan. Atas dasar itu Aliansi Buruh Bekasi Melawan (BBM) menyampaikan orasinya di perempatan Lippo Cikarang.

“Aksi unjuk rasa buruh yang tergabung dalam Aliansi Buruh Bekasi Melawan akhirnya digelar di perempatan Lippo Cikarang,” teriak orator dari atas mobil komando.

Massa dari Aliansi Buruh Bekasi melawan (BBM) meminta Dewan Pengupahan yang terdiri dari unsur pemerintah, Apindo dan serikat pekerja/buruh segera memutuskan UMK Kabupaten Bekasi dan Upah Diatas Upah Minimum (UDUM) sebesar 25 % untuk tahun 2023.

“Kami meminta dewan pengupahan Kabupaten (DPKab) Bekasi serius, segera memutuskan upah minimum Kabupaten dan upah diatas upah minimum (UDUM) tahun 2023,” ujar salah satu orator.

Lebih lanjut dikatakan dari atas mobil komando kalau dewan pengupahan (DPKab) Bekasi hari ini dijadwalkan ada perundingan namun perundingan dibatalkan. Hal ini diduga pemerintah dan Kadisnaker Kabupaten Bekasi menghadiri seminar yang dilaksanakan Apindo di hotel Sakura Cikarang.

“Terlihat jelas pemerintah mengesampingkan aspirasi/kepentingan buruh, seharusnya terkait upah 2023 sudah diputuskan di akhir Oktober,” ungkap koordinator dari mobil komando. (Yanto)