Indahnya Perjuangan Buruh di Kabupaten Yang Pernah Menjadi Pusat Kerajaan Majapahit

Mojokerto, KPonline – Kamis, bertepatan tanggal 17 Nopvember 2016, buruh Mojokerto kembali bergerak. Ini perjuangan beruntun, setelah sebelumnya, tanggal 10 November 2016 mereka juga turun ke jalan. Mereka berjuang dengan gembira. Seperti memiliki kesadaran penuh, bahwa apa yang dilakukannya adalah tugas sejarah. Semacam kewajiban.

Berikut ekspresi mereka yang tertangkap kamera Tim Media Perdjoeangan Mojokerto:

Bacaan Lainnya
Perjuangan upah bukan hanya tugas buruh laki-laki. Buruh perempuan juga bisa berdiri di garis depan. (Foto: Media Perjoeangan Mojokerto)
Perjuangan upah bukan hanya tugas buruh laki-laki. Buruh perempuan juga bisa berdiri di garis depan. (Foto: Media Perdjoeangan Mojokerto)

 

Pesan buruh Mojokerto: "Buruh butuh upah layak untuk menikah. Untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarga." (Foto: Media Perjoeangan Mojokerto)
Pesan buruh Mojokerto: “Buruh butuh upah layak untuk menikah. Untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarga.” (Foto: Media Perdjoeangan Mojokerto)

 

Seorang buruh memperlihatkan tulisan, "Lomba Kerja Bupati." (Foto: Media Perjoeangan Mojokerto)
Seorang buruh memperlihatkan tulisan, “Lomba Kerja Bupati.” (Foto: Media Perdjoeangan Mojokerto)

 

Upah tinggi bukan penyebab perusahaan tutup. (Foto: Media Perjoeangan Mojokerto)
Upah tinggi bukan penyebab perusahaan tutup. (Foto: Media Perdjoeangan Mojokerto)

 

Melawan dalam satu barisa. (Foto: Media Perjoeangan Mojokerto)
Melawan dalam satu barisa. (Foto: Media Perdjoeangan Mojokerto)

Pos terkait