Ijin Pamit (Curahan Hati Pejuang Buruh Pasuruan)

Pasuruan, KPonline – Puji Tuhan, Alhamdulillah cita-cita saya pensiun kerja sebelum usia 45 tahun terkabul.

Awal tahun 2013 saya sudah berencana resign dari tempat kerja, mengapa kok baru sekarang bisa terlaksana? Semua karena FSPMI, ya. . . karena serikat pekerja FSPMI-lah biang keroknya, saya menunda rencana pensiun kerja lebih awal dari target saya dan istri untuk lepas menjadi orang gajian.

Bacaan Lainnya

Begini ceritanya . . .
Ketika awal 2013 saya memutuskan akan resign, beberapa pekerja yang mempunyai posisi penting setingkat Leader saya undang di rumah salah satu pekerja. Saya utarakan rencana saya akan resign dan kira-kira apa yang bisa saya lakukan untuk teman2 yang akan saya tinggalkan, kebetulan pada saat itu meskipun saya bukan manager hampir semua pekerja yang terlibat diproses produksi dibawah saya. Mulai Produksi, Warehouse, Maintenance, Op. Umum kecuali QC bukan under saya.

Mendengar keluh kesah yang disampaikan membuka mata hati saya dan menimbulkan perasaan bersalah. Apa yang telah saya lakukan untuk teman-teman saya selama 15 tahun ini? Tidak ada !!
Akhirnya saya bentuk serikat pekerja dan bergabung dengan FSPMI dan saya terpilih menjadi ketua.

Pendek kata saya totalitas memperjuangkan dari yang tidak ada menjadi ada, tidak ada yang saya takutkan karena toh saya mau resign. Mengetahui saya jadi ketua serikat, saya dipanggil Presiden Direktur (Presdir) dan diberi surat cinta dari pimpinan APAC (Asia Pasific), bahwa posisi saya tidak diperkenankan menjadi pengurus serikat. Apalagi ketua! Hahahahaha apa yang harus takutkan? Toh kalau di PHK pasti saya dapat pesangon lebih banyak dari pada mengundurkan diri.

Kepada anggota serikat, saya katakan dari awal “Saya pimpin serikat ini secara otoriter (berkuasa sendiri), saya tidak akan demokrasi.” Tujuannya biar perubahan berjalan dengan cepat, sekarang tolong dimaafkan ya.
Toh setelah semua didapat saya katakan sekarang sudah waktunya demokrasi, Hahahahaha.

Back to FSPMI yang jadi biang kerok saya menunda resign! Gara-gara kamu aku jadi belajar militansi, gara-gara kamu aku belajar solidaritas, kamulah yang membuat aku mengerti bagaimana rasanya berjuang, susah, sedih dan senang dirasakan bareng-bareng.

Gara-gara FSPMI jadi dicurigai macam-macam, dan yang paling membuat tertawa adalah teman yang biasanya ngobrol enak jadi bilang “Mas ojo cedek-cedek, aku wedi dikira ikut-ikutan!” (Mas jangan dekat-dekat, aku takut dikira ikut-ikutan) Ajuuur luuuur.

Tapi yang paling ekstrem, gara-gara serikat ini saya hampir 2 tahun hidup di Negeri Tirai Bambu (China), dikirim seorang diri ke Tiongkok tanpa bisa komunikasi sehingga harus belajar bahasa dulu. Terakhir gara-gara FSPMI juga saya banyak belajar arti kehidupan.

Kini setelah 6 tahun, sudah waktunya saya kembali ke tujuan awal saya, berhenti jadi orang gajian sebelum usia 45 tahun. Janji saya keteman-teman seperjuangan diawal 2019, Saya akan selesaikan pembaruan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) terlebih dahulu kemudian setelah itu pensiun dini.

Pertengahan Desember lalu PKB telah selesai dan ditanda tangani kedua belah pihak. PKB yang konon kata pengacara perusahaan dan pegawai Disnaker, PKB yang terbaik yang pernah mereka lihat. PKB yang isinya benar2 menyejahterakan pekerja.

Puji Tuhan, Alhamdulillah, Terima kasih Abah Jazuli, Bung Widi, Bung Yani, Ustad Alim dan teman2 pejuang buruh semua, dari kalian saya banyak belajar. Semoga FSPMI tetap jaya!

Hari ini 7 Januari 2020 saya resmi pensiun dini serta undur diri dari FSPMI untuk mengejar asa dan cita. Tantangan baru telah dimulai!! Mudah-mudahan ilmu yang didapat dari FSPMI ini bisa saya terapkan dalam mimpi saya, yaitu fokus untuk berkarya jadi Content Creator-Youtuber. Aamiin.
Silakan mampir ke channel WarWo TV.

HIDUP FSPMI
HIDUP FSPMI
HIDUP FSPMI

Salam
Bung Geo

Penulis : Yoelius Soegiono
Editor : Dede Faisal RA

Pos terkait