Harapan dan Impian Buruh PT. Megasari Makmur

Bogor, KPonline – Apa makna impian bagi kita? Jika mendengar kata impian, dalam hidup kita saat ini, rasanya tidak akan mungkin bisa diungkapkan dan dideskripsikan satu persatu. Karena begitu banyak sekali impian yang ingin dicapai dan ingin diraih tanpa adanya halangan. Terkadang para buruh berpikir, bahwa impian yang terlalu tinggi itu sangatlah mustahil untuk dicapai.

Semakin tinggi derajat seseorang, semakin banyak pula cobaan yang dihadapinya. Akan tetapi, jika buruh-buruh itu sendiri terus berjuang dan terus berusaha, hampir bisa dipastikan impian yang kita anggap impian mustahil itu bisa tercapai bisa kita raih dengan hasil yang memuaskan.

Bacaan Lainnya

Seperti yang dialami oleh buruh-buruh PT. Megasari Makmur saat ini. Mereka telah bekerja bukan hanya baru sehari atau dua hari, sebulan atau dua bulan, akan tetapi mereka telah bekerja hingga puluhan tahun lamanya. Apa saja harapan dan impian buruh-buruh PT. Megasari Makmur yang menjadi anggota PUK SPAI-FSPMI PT. Megasari Makmur? 

Jawaban yang paling umum adalah, impian mereka selama ini adalah kerja layak, upah layak dan hidup layak. Tidak muluk-muluk, mereka ingin memiliki masa depan yang lebih baik. Ketika masa pensiun tiba, mereka ingin memiliki tabungan yang cukup. Dan ketika masa tua bisa menikmati hasil kerja keras mereka saat ini. Karena bagi kaum buruh, bagi kaum pekerja, sejahtera itu tidak harus menjadi kaya raya.

Apakah pihak perusahaan memikirkannya? Jawabannya saat ini adalah tidak. Karena untuk menaikkan upah sesuai dengan peraturan pemerintah saja masih mengelak. Bahkan hingga kini, hak Tunjangan Hari Raya Keagamaan mereka belum dibayarkan secara penuh. Padahal mereka telah bekerja keras, dan telah memberikan yang terbaik untuk kemajuan perusahaan. Buruh-buruh PT. Megasari Makmur telah membuat dan menghasilkan produk yang terbaik untuk konsumennya, yang bisa jadi konsumennya adalah kita. Mereka pun telah menghasilkan pendapatan bagi perusahaan dari penjualan atas produk-produk yang dibuat oleh buruh-buruh PT. Megasari Makmur.

Mereka tidak menuntut untuk menjadi buruh yang kaya raya, atau mereka tidak ingin membangkrutkan perusahaan, yang selama ini telah memberikan penghidupan bagi diri mereka sendiri dan keluarga mereka. Mereka hanya ingin penyesuaian upah yang sesuai dengan Kebutuhan Hidup Layak saat ini. mereka hanya ingin hak Tunjangan Hari Raya Keagamaan, mereka dibayarkan secara penuh. Mereka hanya ingin bonus akhir tahun dikeluarkan oleh pihak perusahaan, sebagai tanda penghargaan atas kinerja dan kerja keras mereka selama ini. Mereka juga telah bekerja keras ditengah pandemi Covid-19, dimana sebenarnya mereka sangat khawatir terpapar. Akan tetapi, demi tanggung jawab mereka terhadap keberlangsungan perusahaan, mereka tetap bekerja seperti biasanya.

Di sisi lain, perusahaan selalu mengatakan dan beralasan bahwa situasi dan kondisi perusahaan sedang mengalami kesulitan. Padahal produktivitas dan aktivitas kerja buruh-buruh PT. Megasari Makmur ditengah pandemi Covid-19 tetap terjaga. Bahkan, jumlah produksi semakin meningkat, dikarenakan ada banyak produk yang sebelumnya sudah tidak diproduksi, kini berjalan kembali. Hal tersebut adalah salah satu indikasi bahwa perusahaan semakin maju bukan kebalikannya.

Kinerja buruh-buruh PT. Megasari Makmur pun tidak menurun drastis  dimasa tengah pandemi Covid-19 seperti sekarang ini. Mereka tetap masuk kerja seperti biasa, tetap mengikuti aturan yang berlaku didalam perusahaan. Mereka pun tetap menjalankan protokol kesehatan sesuai dengan anjuran pemerintah daerah dan pusat. Kenaikan upah yang tidak sesuai semakin membuat para pekerja susah, dalam arti ditengah pandemi Covid-19, ada banyak kebutuhan yang sangat diperlukan dan bertambah. Apalagi ditambah dengan kenaikan harga-harga kebutuhan bahan pokok.

Hingga saat ini, belum ada itikad baik dari pihak perusahaan, untuk memenuhi tuntutan buruh-buruh PT. Megasari Makmur. Atas pertimbangan tersebut, maka PUK SPAI-FSPMI PT. Megasari Makmur memperpanjang aksi mogok kerja hingga akhir Desember 2020.

(Hasil wawancara Media Perdjoeangan dengan salah seorang buruh PT. Megasari Makmur. Ditulis ulang oleh Tendy Oktiana/ Editor: RDW/ Foto: Gunawan)

Pos terkait