Batam,KPonline – Kelangkaan gas elpiji 3 kg di Kota Batam telah menjadi permasalahan serius bagi warga beberapa minggu belakangan ini, pasalnya kelangkaan gas melon saat ini sulit di dapatkan, namun jika didapatkan harganya tinggi.
Suhari Ete, seorang aktivis buruh yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPW FSPMI Batam, menyampaikan keprihatinannya atas kelangkaan gas LPG 3 kilogram atau gas melon yang masih belum teratasi, meskipun Pemerintah Kota Batam telah melakukan berbagai langkah, termasuk operasi pasar.
“Kelangkaan gas melon ini sangat memukul masyarakat kecil, terutama para pelaku usaha mikro di Batam. Banyak dari mereka bergantung pada gas ini untuk menjalankan usaha sehari-hari. Jika kelangkaan terus berlanjut, bukan hanya biaya hidup yang meningkat, tetapi juga akan ada ancaman bagi kelangsungan usaha-usaha kecil yang menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat,” ungkap Suhari.
Ia juga menyoroti bagaimana kondisi di lapangan, khususnya di daerah Botania, memperlihatkan warga kesulitan mendapatkan gas melon. “Situasi ini semakin parah karena stok di pangkalan terbatas. Akibatnya, pedagang eceran menaikkan harga secara tidak wajar. Harga gas melon yang seharusnya Rp21.000 melonjak di beberapa tempat. Ini jelas memberatkan masyarakat yang sudah dalam posisi sulit,” ujar Suhari.
Menurutnya, meski pemerintah dan Pertamina telah melakukan berbagai upaya, seperti operasi pasar dan menambah pasokan, masalah ini harus diatasi dengan pendekatan yang lebih terarah. “Perlu ada pengawasan lebih ketat di tingkat distribusi dan pangkalan, serta penindakan tegas terhadap oknum yang memanfaatkan situasi untuk keuntungan pribadi. Masyarakat kecil tidak boleh terus menjadi korban.”
Suhari juga berharap agar pemerintah lebih aktif dalam memantau situasi di lapangan dan memastikan distribusi gas melon benar-benar menjangkau mereka yang membutuhkan, tanpa adanya permainan harga yang merugikan rakyat kecil. “Ini adalah tanggung jawab kita bersama untuk memastikan masyarakat tidak semakin tertekan oleh kelangkaan ini,” tutupnya.