FSPMI-KSPI Jatim Kembali Desak Kenaikan UMK-UMSK, Demo Berlanjut

FSPMI-KSPI Jatim Kembali Desak Kenaikan UMK-UMSK, Demo Berlanjut

Surabaya, KPonline – Aksi buruh menuntut kenaikan Upah Minimum Kota/Kabupaten (UMK) dan Upah Minimum Sektoral Kabupaten/Kota (UMSK) di Jawa Timur memasuki hari kedua. Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia – Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (FSPMI-KSPI) kembali menggelar demonstrasi di depan Gedung Negara Grahadi, Rabu (18/12/2024).

Dengan menggunakan dua mobil komando, para buruh terus menyuarakan tuntutan mereka agar Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, segera merealisasikan kenaikan UMK-UMSK tahun 2025 sesuai dengan aspirasi buruh. Fokus utama aksi hari ini adalah mengawal penetapan UMSK, mengingat UMK telah dipastikan naik sebesar 6,5% sesuai instruksi Presiden Prabowo Subianto.

“Kami akan terus berjuang hingga tuntutan kami dipenuhi,” tegas Panjang Apin Sirait, Ketua Perda KSPI. Ia menegaskan bahwa buruh akan kembali menggelar aksi besar-besaran pada Kamis (19/12/2024) jika tuntutan mereka tidak dipenuhi.

Dalam pertemuan dengan perwakilan buruh kemarin, Pj Gubernur mengindikasikan bahwa UMK di wilayah ring 1 Jawa Timur akan naik sebesar 6,5%. Namun, untuk wilayah di luar ring 1, kenaikan UMK berpotensi lebih tinggi dari angka tersebut. Langkah ini diambil untuk mengurangi kesenjangan upah antarwilayah.
“Kami berharap keputusan akhir yang diambil oleh pemerintah provinsi dapat mengakomodir aspirasi buruh dan memberikan keadilan bagi seluruh pekerja di Jawa Timur,” ujar salah seorang peserta aksi.

FSPMI-KSPI juga telah menginstruksikan kepada seluruh anggotanya yang bekerja shift pagi untuk bergabung dalam aksi demonstrasi setelah selesai bekerja. Langkah ini diambil untuk memperkuat suara buruh dalam menuntut kenaikan UMK-UMSK.
“Kami akan terus bertahan di sini hingga ada kejelasan mengenai penetapan UMK dan UMSK,” tegas para peserta aksi.

Meskipun cuaca di Surabaya terlihat mendung, semangat para buruh untuk memperjuangkan hak-hak mereka tetap membara. Mereka berharap aksi yang dilakukan dapat menyadarkan pemerintah akan pentingnya meningkatkan kesejahteraan pekerja.

Saat ini, semua mata tertuju pada Pj Gubernur Jawa Timur. Keputusan yang diambilnya akan sangat menentukan nasib para buruh di Jawa Timur. Buruh berharap agar pemerintah dapat mengambil keputusan yang bijak dan adil.

(Khoirul Anam / Jarwo – fotografer)